HAMKA justru benci kepada orang yang mengaku beradat apalagi pemangku adat, tetapi perangainya tak beradat (tak memakai adat dan syara’).
Baca selengkapnyaTag: budaya minangkabau
Filsafat Minangkabau, Sebuah Telaah
Kato Nan Ampek tidak lagi menjadi domain yang penting bagi kebanyakan orang Minangkabau. Bahkan banyak yang tidak lagi memahami maknanya secara mendalam. Gerusan yang dibuat budaya global telah berhasil menjauhkan orang Minangkabau dari kearifan budayanya sendiri.
Baca selengkapnya[2] Minangkabau: Bangsa ‘Aad Ats Tsani, Bangsa yang Awal
Mereka berlabuh di Katiagan, memasuki sungai yang mengalir ke barat, sungai Masang dan sampai di suatu dataran tinggi lembah tiga gunung: Tri Arga. Mereka menetap. Mereka itulah nenek moyang pertama orang Minangkabau.
Baca selengkapnyaDilema Pewarisan ABS-SBK di Tengah Marginalisasi Penghulu
Orang Minangkabau yang mengkhianati orang kampungnya sendiri tidak terhitung jumlahnya. Mereka adalah orang yang ingin agar budaya Minangkabau dihilangkan dan diganti dengan budaya lain, tanpa menimbang sisi negatif dan bahaya dari sikap dan keinginannya itu.
Baca selengkapnyaSalisiah Kapalo Kilangan
Sebuah ingatan bahwa dua minggu lagi adalah minggu pertama ramadhan, di mana saka akan laku keras, membuat sigulambai (semacam inti api dalam mistik minang) yang mulai memercik pada dua bola mata nenek gemuk itu perlahan surut dan padam
Baca selengkapnyaPenulisan Tambo Nagari
Tambo berasal dari bahasa Sanskerta, tambay yang artinya bermula. Dalam tradisi masyarakat Minangkabau, tambo merupakan suatu warisan turun-temurun yang disampaikan secara lisan.
Baca selengkapnya