Tour de Singkarak 2019, tahun ke-11: Mulai Meluas ke Jambi

redaksi bakaba
Pembalap Tour de Singkarak 2019, lintasi fly over Bukittinggi, foto. ist
Pembalap Tour de Singkarak 2019, lintasi fly over Bukittinggi, foto. ist

bakaba.co | Tahun 2019 ini Tour de Singkarak (TdS) sudah berjalan 11 tahun. Pada helat TdS, yang berlangsung 2-10 November 2019 ini, TdS 2019 memulai sejarah baru dengan diperluasnya rute. Langkah awal memasukkan provinsi Jambi. “Tahun ini, kita connecting Sumatera. Provinsi Jambi ikut menjadi tuan rumah. Ke depan, bisa saja bertambah. Pekanbaru dan Muko-Muko, Bengkulu juga berminat,” kata Nasrul Abit kepada wartawan saat jumpa pers jelang pembukaan TdS ke-11 di Padang, Jumat lalu.

Rute kayuhan peserta TdS 2019 yang melebar ke Provinsi Jambi baru sampai dua daerah: Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.  Kerinci masuk rangkaian etape 7, yang berlangsung pada Jumat (8/11). Sungai Penuh menjadi tuan rumah etape 8, Sabtu (9/11).

Selain Jambi, sudah ada beberapa daerah lain di Pulau Sumatra mengajukan diri menjadi tuan rumah. Nasrul Abit menyebutkan Kota Pekanbaru, Riau dan Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu berminat menjadi tuan rumah Sport Tourism Event Tour de Singkarak pada penyelenggaraan tahun-tahun mendatang.

Bersifat Terbuka

Sumatera Barat tidak keberatan jika ada Provinsi lain ikut serta menjadi tuan rumah sport tourism Tour de Singkarak. Tinggal Union Cycliste Internasionale (UCI), Persatuan Balap Sepeda Internasional yang akan menentukan bisa atau tidaknya. Ada sejumlah pertimbangan, termasuk soal rute dan transportasi.

“Sumbar aman saja, yang penting namanya tetap TdS dan harus melewati Danau Singkarak. Nanti UCI yang akan menentukan. Kalau Pekanbaru dan Muko-Muko sudah lama berminat. Tahun ini, baru Jambi yang ikut,” ujar Nasrul.

Tak semata sport

Sport tourism event Tour De Singkarak tahun ini sudah yang ke-11. Tujuan TdS tidak semata ajang balap sepeda. Ada banyak nilai-nilai strategis yang hendak dicapai terutama dari sisi tourism, olah raga hingga ekonomi.

“Dari sisi tourism ingin mengangkat citra pariwisata Indonesia khususnya Sumatera Barat di mata internasional sebagai destinasi unggulan olahraga balap sepeda. Juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan domestik dan mancanegara ke Sumatera Barat” ujar Nasrul Abit.

Dari sisi sport Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga ingin memantapkan posisi Tour de Singkarak dalam kalender UCI sebagai event balap sepeda unggulan berkelas dunia. Event TdS menyajikan perlombaan balap sepeda profesional sehingga dapat mendorong berkembangnya industri wisata berbasis olahraga terutama balap sepeda.

Dari segi sektor ekonomi, kata Nasrul ditargetkan event TdS mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lintas sektor dan peningkatan Infrastruktur khususnya di area yang dilewati Tour de Singkarak.

Selain itu, juga ada peningkatan Sarana dan prasarana (Akomodasi, restaurant, rental mobil, toko souvenir), serta peningkatan devisa negara, belanja wisatawan dan investasi baru di bidang kepariwisataan dan tumbuhnya usaha ekonomi masyarakat.

Kemasan Baik

Chief Commissaire yang ditunjuk UCI, Jinshan Zhao yang baru pertama kali hadir di TdS mengatakan, dia mendengar pagelaran TdS sudah dikemas dengan baik.

~ fR/bakaba

Next Post

Perampasan Hak Atas Tanah, Sebuah Krisis Kemanusiaan dan Ekologi

Sebuah gerakan besar akan dilakukan oleh masyarakat hukum adat Dayak terhadap perusahaan tambang dan sawit.
Gambar oleh Darwis Alwan dari Pixabay

bakaba terkait