bakaba.co, Jakarta – Partai Gerindra resmi menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) ke-7 di Hambalang, Jawa Barat. Dalam forum tersebut, Prabowo Subianto kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra periode 2025-2030. Acara ini menjadi Partai Gerindra sebagai langkah strategis partai menjelang Pilpres 2029.
Proses Perubahan Rapimnas Menjadi KLB Gerindra
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) awalnya direncanakan untuk membahas agenda rutin partai. Namun, aspirasi kader dari tingkat DPD hingga DPC mendesak agar forum ini dialihkan menjadi KLB.
“Seluruh DPD dan DPC menyetujui perubahan ini dengan suara bulat. Sesuai Anggaran Dasar, KLB dapat digelar jika 2/3 DPD setuju. Kali ini, kami mendapat 100% persetujuan,” tegas Muzani.
Baca juga: Pemerintah Prabowo-Gibran Dorong Efisiensi Anggaran, Pro-Kontra Bermunculan
Lima Keputusan Penting KLB Gerindra
Kongres Luar Biasa ini menghasilkan lima poin krusial yang akan menentukan arah Partai Gerindra dalam lima tahun ke depan.
Prabowo sebagai Ketum 2025-2030
Prabowo Subianto kembali dipercaya memimpin Gerindra setelah laporan pertanggungjawaban dinilai sukses meningkatkan kepercayaan publik dan stabilitas keuangan partai.
Mandat Formatur Tunggal
Prabowo juga ditetapkan sebagai formatur tunggal untuk menyusun kepengurusan baru, termasuk revisi anggaran dasar partai.
Persiapan Menuju Pilpres 2029
KLB secara resmi mengusung Prabowo sebagai calon presiden dari Gerindra pada Pilpres 2029. “Beliau menjawab Insya Allah,” ujar Muzani.
Silaturahmi dengan Koalisi Indonesia Maju
Selain KLB, Prabowo akan mengadakan pertemuan dengan ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Acara ini dihadiri oleh Sekjen Golkar, NasDem, dan partai sekutu lainnya.
Pertemuan ini dinilai sebagai upaya memperkuat koordinasi antarpartai pendukung pemerintah, terutama menyambut HUT ke-17 Gerindra.
rst | bkb