Itulah potret masyarakat dari berbagai level pendidikan dan status sosial ketika berhadapan dengan masalah umum. Ada yang egois, ada yang terpaksa, ada pula yang menyadari secara baik untuk mematuhinya.
Baca selengkapnyaTag: Literasi
Virus Jurnalisme
Media sosial kini dengan gampang telah merebut unsur-unsur berita (5 W + 1 H) dan sesegera mungkin mengabarkan ke lini massa. Media massa mengikutinya tanpa banyak bekerja, tanpa berpeluh mendalami pertanyaan “why” dan “how”.
Baca selengkapnyaBijak Menggunakan Media Sosial
Kadang-kadang tanpa sensor yang memadai. Misalnya, foto diri sedang pakai baju dalam, sedang di dapur yang berantakan, kadang-kadang memang tak layak lapor ke lini masa. Semuanya telah telanjang.
Baca selengkapnyaJurnalisme Wajah Baru di Media Cetak
Media cetak memang banyak yang sudah “gulung tikar” tetapi faktor penyebab tidak hanya karena kehadiran media online. Ada beberapa faktor lain, yaitu: manajemen yang buruk; tidak ada kreativitas menanggapi keadaan pasar;
Baca selengkapnyaMemahami Watak Media Sosial
Ciloteh lapau kita memang sudah berpindah ke media sosial. Apa saja dibicarakan tanpa kecuali. Mereka yang rasional memang mampu memberi warna tetapi yang emosional sungguh kadang-kadang keterlaluan. Karenanya, media sosial menjadi tidak tergunakan secara produktif jika tidak kita sadari. Hanya jadi ajang caci maki, sekedar tempat narsis, merasa hebat sendiri. Sementara ada pihak yang mendapat keuntungan financial dari kehadiran jejaring sosial tersebut.
Baca selengkapnyaTentang Idealisme dalam Sebuah Amplop
Wartawan itu ditakuti dan disegani karena mata pena yang tajam. Inilah kekuasaan publik yang sulit dimiliki orang biasa. Menjadi wartawan berarti bisa memberitakan, hal itu bisa menakutkan bagi orang yang tak siap.
Baca selengkapnya