bakaba.co | Jakarta | Google for Media menggelar webinar untuk mendorong media terus berupaya menyajikan laporan dan informasi yang akurat dan terpercaya di tengah berbagai tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2020. Webinar Google for Media #6, 24 Maret 2021, mengangkat tema: “Reporting and surfacing accurate and trusted information”.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas berbagai inisiatif Google.
Sebagaimana diketahui berbagai inisiatif dari Google mulai dari kegiatan Panel Pengetahuan khusus COVID-19 di Google Search, iklan layanan masyarakat pada Google Search dan YouTube, serta upaya edukasi bekerjasama dengan pemerintah, kreator YouTube, dan rekan-rekan jurnalis.
“Semua bentuk kemitraan tersebut sangat penting untuk mewujudkan masyarakat yang melek digital,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Menkes juga mengapresiasi media yang senantiasa menyajikan berita aktual dan akurat kepada masyarakat, khususnya ketika semakin banyak masyarakat yang mencari informasi tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di seluruh Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid., juga mengapresiasi dukungan yang diberikan Google, khususnya dalam memberikan literasi tentang vaksinasi Covid-19. Dia berharap kerjasama ini akan semakin menambah informasi dan juga memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat terkait vaksinasi.
“Mari kita bersama-sama memerangi misinformasi dan disinformasi, tidak hanya tentang vaksinasi tetapi juga pandemi Covid ini,” ujar Siti Nadia Tarmizi yang juga Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Kementrian Kesehatan.
Dukung Media
Tahun 2020 Google memiliki program mendukung media menghadapi pandemi Covid-19 dengan meluncurkan Dana Bantuan Darurat Jurnalisme (JERF). Ada 186 media di Indonesia yang menerima donasi Google. Dalam webinar tiga penerima JERF hadir dan membagikan pengalaman mereka dalam memanfaatkan dana dukungan Google.
Adi Warsidi, Editor in Chief di acehkita.com yang menerima JERF mengungkapkan bahwa pandemi telah membuat keterbatasan dana di acehkita.com.
“Dana Bantuan Darurat Jurnalisme ini kami terima bertepatan dengan masa jatuh tempo penyewaan domain dan hosting acehkita.com sehingga dana tersebut kami gunakan untuk memperpanjang sewa,” ujar Warsidi.
Selain itu kata Warsidi, dana bantuan Google juga dimanfaatkan untuk maintenance website, meliputi back-up data, memperbaharui tampilan, dan mempercepat proses akses situs.
Sementara Harian Analisa, dana JERF digunakan untuk mendukung biaya operasional jurnalis saat liputan. Selain itu, Adelina Lubis, Asisten Redaktur di Harian Analisa bercerita, pendanaan ini sangat membantu bertahan di masa pandemi.
“Sebagai langkah nyata, kami melakukan program inovatif dalam konten di media cetak yang semakin terancam tutup,” kata Adelina.
Sevianto Pakiding, Editor in Chief di Seputar Papua, mengatakan medianya menerima bantuan USD 5.000 dolar AS. “Nilai bantuan itu cukup besar bagi kami di tengah kondisi amat terpuruk,” ujar Pakiding.
Pakiding menambahkan, dana bantuan Google itu bisa menutup empat bulan gaji karyawan media Seputar Papua yang terdiri dari delapan orang jurnalis, empat editor, serta tiga tenaga IT dan desain grafis. Mereka juga membeli corona safety kit untuk meliput dan penayangan siaran langsung vaksinasi Covid-19 perdana di Mimika, 22 Januari 2021.
Google News Initiative juga meluncurkan GNI APAC Innovation Challenge di Asia Pasifik yang bertujuan untuk mendukung jurnalisme berkembang era digital. Pada gelombang pertama di tahun 2019, Asumsi.co dan Tempo.co menjadi media asal Indonesia yang mendapatkan dukungan dana tersebut. Pada gelombang kedua pada tahun 2020, program kumparanDerma berhasil mendapatkan dukungan dana tersebut.
Andrias Ekoyuono, Chief of Corporate Strategy, kumparan, menjelaskan, dengan dana dari GNI mereka membuat integrasi seamless dalam penyaluran donasi dari pembaca.. Tekniknya, ketika pembaca membaca berita terkait social movement sampai habis, mereka akan menemukan tombol “Donasi Sekarang”, dengan satu klik mereka bisa langsung menyumbang tanpa perlu membuka aplikasi.
Dalam upaya menghadirkan laporan dan informasi yang akurat dan terpercaya, YouTube juga meluncurkan fitur baru. Wafa Taftazani, Strategic Partnerships Manager di YouTube menyampaikan, integrasi fitur cek fakta di YouTube dalam Bahasa Indonesia, setiap pengguna dapat menonton konten berita yang relevan dengan keyword yang relevan juga.
“Dengan fitur tersebut, penonton akan melihat panel yang menunjukkan link ke artikel atau berita yang melakukan cek fakta terhadap konten berita tersebut,” papar Wafa Taftazani.
| rel/googlemedia/bakaba