Tour de Singkarak, Bukittinggi “Memacu Waktu”

redaksi bakaba

Tour de Singkarak, event pacu bersepeda antar negara kembali digelar di Sumbar

bakaba.co, Bukittinggi ~ Tour de Singkarak, event pacu bersepeda antar negara kembali digelar di Sumbar. Kegiatan yang disingkat TdS ini berlangsung setiap tahun, sejak 9 tahun lalu (2008). Tahun 2017 ini, TdS telah dibuka 18 November di Batusangkar, Tanahdatar. Dan ditutup 26 November 2017.

“Grand finish, penutupan TdS tahun ini Bukittinggi sebagai tuan rumah. Kita akan sukseskan event internasional ini,” kata Walikota Bukittinggi H. Ramlan Nurmatias dalam acara press-expose, Selasa lalu, 14/11 di Aula Balaikota, Gulaibancah.

TdS, secara keseluruhan memiliki 9 etape, yang akan melintasi 17 kabupaten dan kota di Sumatera Barat selama sepekan. Tanahdatar menjadi tuan rumah etape 1, grand-start, diadakan di Batusangkar. Etape 1 dari Batusangkar ke Padang dengan jarak tempuh 109,3 km. Etape 2 (19/11) dari Painan , Pesisir Selatan menuju kota Sawahlunto 155,9 km, etape 3 (20/11) dari Muaro Sijunjuang ke Dharmasraya 161,3 km, etape 4 (21/11) dari Danau Singkarak ke Payakumbuh 106,4 km, etape 5 (22/11) Solok ke Solok Selatan 153,2 km, etape 6 (23/11) dari Pariaman ke Pasaman Barat 145,7 km, etape 7 (24/11) start di Lembah Harau, Lima Puluh Kota ke Padang Panjang 112 km, etape 8 (25/11) Padang Pariaman ke Agam 135,2 km dan etape 9, terakhir (26/11) start di Pasaman menuju Bukittinggi 117,2 km.

Memasuki Kota Bukittinggi dalam etape terakhir akan ditambah 6 putaran di dalam kota. Rute yang sudah diagendakan dalam kota Bukittinggi adalah Jl. Sudirman, Simpang Jambu Air, Simpang Taluak, Jl. M. Yamin, Jl. Sutan Sjahrir, Tugu Polwan, Jl. Sudirman dan finish di Lapangan Kantin.

TdS tahun 2017 ini diikuti atlet balap sepeda dari 36 negara. Ada 20 tim yang terdiri dari 6 tim nasional dan 14 tim internasional. Alek ‘pacu bersepeda’ di jalan raya itu memperebutkan hadiah uang tunai Rp. 2,3 miliar.

 

Bekas Galian Pipa Depan PLN Bukittinggi

Proyek belum tuntas
Kondisi kota Bukittinggi sebagai tuan rumah grand-finish terlihat mengkuatirkan. Berbagai proyek dalam kota belum tuntas. Di Jalan Sudirman ada proyek pipa PDAM di kiri-kanan jalan yang masih dikerjakan. Selain itu proyek revitalisasi trotoar di jalan utama, Jalan Sudirman di titik depan gereja sampai ke kantor DPRD juga belum selesai. Di ruas jalan utama tersebut sampai hari ini, 20 November, dalam pantauan bakaba.co, masih jauh dari kondisi tuntas. Di bahu jalan terlihat tumpukan material, tanah bekas galian dan keramik trotoar yang belum terpasang.

Walikota Bukittinggi dalam temu wartawan yang didampingi Kadinas Pariwisata Erwin Umar dan pejabat kota terkait, sepekan lalu, menyadari adanya masalah tersebut. Dikatakan Ramlan Nurmatias bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemda Sumbar berkaitan proyek penanaman pipa PDAM. Sebab, proyek pipa sepanjang 10 km dalam kota tersebut dibiayai APBN dengan penanggungjawab propinsi.

Pemborong, baik proyek PDAM maupun trotoar sudah diperingatkan Pemda Bukittinggi. Pemborong harus segera pekerjaan harus selesai sebelum 22 November 2017. “Soalnya Jalan Sudirman merupakan jalur finish bagi peserta Tour de Singkarak,” kata Ramlan Nurmatias.

Kondisi Proyek Galian Pipa Depan Telkom Bukittinggi

Diragukan selesai
Dalam pantauan bakaba.co, setiap hari sejak sepekan ini, pekerjaan di dua proyek di Jalan Sudirman Bukittinggi itu tidak memperlihatkan kemajuan pengerjaan yang signifikan. Proyek trotoar hanya terlihat pekerja beberapa orang yang bekerja. Sementara proyek pipa juga demikian.

Beberapa pengusaha konstruksi, juga konsultan perencana dalam diskusi dengan bakaba.co, mereka berpendapat sama. Secara teknis, melihat kondisi di lapangan, kedua proyek tersebut tidak akan selesai dua hari lagi atau tanggal 22 November ini, sebagaimana dituntut walikota.

Acara dan hiburan
Pemda Bukittinggi yang ditetapkan sebagai pelaksana acara grand-finish TdS, memusatkan acara seremonial di Lapangan Kantin. Sebab, di area Jam Gadang tidak representatif setelah terjadinya musibah kebakaran Pusat Pertokoan Pasar Atas, 30 Oktober lalu.

Kondisi Lapangan Kantin dalam amatan bakaba.co juga tidak sepenuhnya layak. Sebab, sejak bulan Agustus lalu di Lapangan Kantin sedang berlangsung kegiatan pasar malam. Di mana setengah lapangan berisi berbagai bangunan dan peralatan permainan, kios-kios pedagang. Hanya bagian ke barat yang masih kosong.

Agenda finish TdS di Bukittinggi, juga disiapkan serangkaian acara. Tanggal 24 November digelar acara Jalan Santai Pesona Wisata dan Gowes. Pada 25 November diadakan hiburan berupa panggung Tembang Kenangan dan Performance on the Night. Beberapa sanggar akan mengisi kegiatan kesenian antara lain Sanggar Seni Puti Limo Jurai, Tim Seni Pangkal Pinang, dan Sanggar Saayun Salangkah.

“Seluruh kegiatan tersebut berpusat di Lapangan Kantin Kota Bukittinggi,” kata Erwin Umar, Kadinas Pariwisata Bukittinggi.

» asraferi sabri

Next Post

Excavator Akhiri Keberadaan Ratusan Penyewa Lahan Stasiun

Pelaksanaan penggusuran yang dilakukan PT KAI Divre II Sumbar atas rumah-rumah penyewa lahan terjadi Senin, 4 Desember 2017.
Penggusuran lahan stasiun bukittinggi

bakaba terkait