Satgas Hilirisasi Dipimpin Menteri ESDM
bakaba.co, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Satgas Hilirisasi yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Pembentukan Satuan Tugas ini akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) sebagai upaya mempercepat hilirisasi di berbagai sektor ekonomi.
“Minggu lalu, Presiden dalam arahannya menyampaikan perlunya percepatan hilirisasi. Maka, Satgas akan dibentuk dan prosesnya saat ini sedang berjalan. Satgas ini melibatkan berbagai kementerian teknis,” ungkap Bahlil Lahadalia pada acara Indonesia Mining Summit di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Kementerian Teknis Berkolaborasi dalam Satgas
Satgas Hilirisasi ini akan mencakup keterlibatan beberapa kementerian, termasuk:
- Menteri Investasi
- Menteri Kehutanan
- Menteri Perikanan
- Menteri Pertanian
- Menteri Perindustrian
“Dengan adanya Satgas ini, kerja lintas kementerian akan lebih cepat dan terkoordinasi. Berdasarkan arahan Presiden, saya ditunjuk sebagai ketua Satgas ini,” tambah Bahlil.
Hilirisasi untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan utama pembentukan Satgas Hilirisasi adalah mengintegrasikan hilirisasi di semua sektor menjadi lebih terorganisir. Bahlil menekankan pentingnya pembentukan kelembagaan dan tata kelola yang lebih baik untuk menyelesaikan persoalan hilirisasi secara efisien.
Baca juga: Prabowo Instruksikan Penyelesaian 48 Proyek Strategis Nasional pada 2024-2025
“Dulu, hilirisasi dilakukan secara parsial tanpa kelembagaan yang jelas. Kini, di bawah pemerintahan Presiden Jokowi sebelumnya, fondasi telah diletakkan, dan pemerintahan Prabowo menyempurnakannya melalui pembentukan kelembagaan dan tata kelola ini,” jelasnya.
Tata Kelola Hilirisasi Lebih Efisien
Menurut Bahlil, hilirisasi yang terorganisir dapat memacu percepatan pertumbuhan ekonomi. Tata kelola Satgas ini diharapkan mampu menyelesaikan hambatan-hambatan yang selama ini menghambat proses hilirisasi.
“Dengan adanya Kementerian Investasi yang berfokus pada hilirisasi, langkah ini adalah penyempurnaan yang diperlukan. Kini, tata kelola Satgas akan mengarahkan kerja lebih efektif dan efisien,” tutup Bahlil.
rst | bkb