bakaba.co, Sukabumi, – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari ke depan. Penetapan ini dilakukan menyusul serangkaian bencana alam yang melanda wilayah tersebut, termasuk banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, dan pergerakan tanah.
Pengumuman status darurat ini disampaikan dalam konferensi pers di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, pada Rabu malam (4/12/2024).
“Status tanggap darurat telah ditetapkan mulai hari ini, dan posko bencana sudah didirikan di Pendopo Palabuhanratu. Status ini akan berlaku selama tujuh hari,” ujar Ade Suryaman.
33 Kejadian Bencana Tercatat dalam Dua Hari
Curah hujan tinggi yang terjadi pada 3-4 Desember 2024 menjadi penyebab utama 33 kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi. Dari data yang dirilis, terdapat:
- 13 tanah longsor
- 9 banjir
- 7 angin kencang
- 4 pergerakan tanah
Sebanyak 22 kecamatan terdampak, dengan 103 Kepala Keluarga (KK) atau 243 jiwa yang terkena imbas. Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, di mana 46 KK atau 93 jiwa harus mengungsi akibat pergerakan tanah.
Baca juga: Pemerintah Pusat Berikan Bantuan Besar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan
Kerusakan Infrastruktur dan Permukiman
Bencana ini mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan permukiman warga. Di antaranya:
- 1 rumah rusak berat di Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
- 3 rumah rusak sedang.
- 36 rumah rusak ringan.
- 10 rumah terendam banjir, tersebar di Kecamatan Ciemas, Cidadap, dan Lengkong.
“Beberapa wilayah seperti Kecamatan Sagaranten dan Pabuaran masih sulit dijangkau karena akses jalan yang terputus. Kami telah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk menjangkau daerah-daerah tersebut,” jelas Ade.
Posko dan Bantuan Darurat Didirikan
Pemkab Sukabumi telah menetapkan Pendopo Pelabuhanratu sebagai posko utama bencana. Selain itu, posko-posko tambahan didirikan di lokasi terdampak untuk mempercepat penanganan. Bantuan berupa selimut dan makanan telah dikirimkan ke wilayah yang terdampak bencana.
“Prioritas kami adalah memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi dan akses ke wilayah terdampak segera dipulihkan,” tambah Ade.
wyi | bkb