Berpura-pura untuk Bisa Hidup Aman – Shamur Hakhom, seorang Yahudi dari kota Orles, menulis surat kepada Hakhom besar kota Istambul. Isi suratnya menjelaskan tindakan pemerintah Perancis terhadap orang Yahudi dan mohon petunjuk bagaimana jalan keluar yang harus dilakukan.
Hakhom besar Istambul menjawab, surat yang bertanggal 20.07.1489, isinya kira-kira:
Nasib buruk yang menimpa Yahudi Perancis sangat menyedihkan hati kami. Raja Perancis telah memaksa kalian memeluk agama mereka. Kalian tidak mampu menentangnya. Masukilah agama mereka dengan berpura-pura. Harus diingat, kalian harus kokoh memegang era-erat ajaran agama kalian.
Mereka memerintahkan menyerahkan harta kalian, laksanakanlah. Didiklah putra-putri kalian menjadi pedagang dan pengusaha yang tangguh. Secara pelan-pelan rebut kembali harta kalian itu.
Mereka mengancam kehidupan kalian. Didiklah putra-putri kalian menjadi dokter agar dapat membunuh mereka secara rahasia.
*
Di Spanyol pada abad ke-15 banyak berdiam orang Yahudi, baik di daerah Islam ataupun di daerah Kristen. Karena kelonggaran aturan keuangan dan perdagangan pada masyarakat Kristen, orang Yahudi lebih merasa senang tinggal di daerah yang berpemeluk agama Kristen. Di sana mereka dapat hidup leluasa, dapat hidup lebih makmur. Karena itu, orang Yahudi di daerah Kristen lebih kaya dari orang Yahudi yang hidup di daerah Islam.
Di Spanyol orang Yahudi dilarang tinggal, tidak boleh memperlihatkan identitasnya. Orang Yahudi yang keras kepala banyak yang pindah ke daerah kerajaan Turki atau ke Afrika Utara. Orang Yahudi yang berdiam di Spanyol terpaksa menyembunyikan identitasnya. Mereka menyatakan diri masuk Kristen, walaupun secara sembunyi-sembunyi mereka masih menganut agama Yahudi.
Baca juga: [18] Yahudi: Catatan Hakhom Damaskus
Mereka itu disebut orang Marano. Secara umum Marano berarti orang Kristen yang berasal dari Yahudi. Di antara mereka yang tertangkap masih memeluk agama Yahudi, ditahan dalam dungeon (kerangkeng gereja bawah tanah).
Atas inisiatif Paus di Roma, tahun 1469 Ferdinand, raja Aragon menikah dengan Isabela, raja Castilia. Terjadi penggabungan kedua kerajaan itu dengan nama Spain (Spanyol). Pada tahun 1483 di Spanyol, Paus Siktus IV membentuk pasukan salib yang besar. Perancis, Portugal dan negara tetangga lainnya mengirim bantuan berupa tenaga, senjata dan dana.
Tahun 1484 negara Islam Granada diserang dan dikepung oleh pasukan salib tersebut. Terjadi pertempuran besar di Axarquia (batle of Axarquia) Pasukan salib kucar-kacir dan sebagian terkepung.. Banyak pasukan yang tewas di kedua belah pihak. Untuk menghindarkan kehancuran, pasukan salib minta damai.
Bersepakat membuat perjanjian damai yang bunyinya sebagai berikut:
perjanjian berlaku untuk sepuluh tahun, selama itu tidak akan serang menyerang, dilakukan saling tukar menukar tawanan;
kepungan terhadap pasukan salib dibuka, sebagai imbalan kaum salib membayar ganti rugi;
sisa pasukan salib mengundurkan diri sampai perbatasan lama;
Spanyol membayar upeti tahunan selama perjanjian damai.
Penyerangan Granada
Atas inisiatif Paus di Roma, Spain membentuk pasukan Salib baru yang lebih besar. Bantuan mengalir dari negara tetangga. Setelah dua tahun perjanjian damai itu berjalan, pada tahun 1487, pasukan salib secara mendadak menyerang Granada.
Granada tidak siap untuk berperang, mereka menyerukan, menyampaikan bahwa perjanjian damai berlaku untuk 10 tahun. Spanyol tak mengindahkannya. Terjadi pertempuran yang sangat tidak seimbang. Spanyol menawarkan revisi perjanjian damai. Granada menyetujui, isi perjanjian diubah menjadi:
Granada menyerahkan beberapa daerah kepada Spanyol. Upeti tahunan dicabut. Penduduk bebas memilih dan melaksanakan ajaran dan agama yang disukainya.
*
Granada hanya tinggal kota dan daerah sempit sampai ke pantai.
Tahun 1492 pasukan Spanyol bersama pasukan salib mengepung kota Granada. Granada mencoba meminta bantuan ke Afrika Utara, tapi tak berhasil. Seluruh rakyat di mobilisasi menjadi pasukan dengan maksud bertahan mati-matian. Melihat perimbangan kekuatan yang sangat menyolok, usaha bertahan mati-matian itu hanyalah untuk membunuh manusia saja, akhirnya diputuskan menyerah dengan bersyarat. Granada mengajukan perubahan perjanjian sebagai berikut:
Granada menyerahkan pemerintahan kepada Spanyol; Keamanan seluruh penduduk di jamin; Rakyat bebas menjalan agama yang disukai;
Syarat itu diterima oleh Granada. Pintu Kota dibuka, Granada menyerahkan pemerintahan kepada Spanyol.
Pertempuran 1484 M, tahun 1487 M dan 1490 M, terjadi atas dorongan dan bantuan orang Yahudi. Atas jasa-jasa Yahudi itu, banyak orang Morano memegang jabatan penting pada pemerintahan Spanyol.
Ilmuwan Islam
Berdasarkan ayat al quran surat 15 ayat 19 yang bunyinya; wal ardha madadnaahaa wa alqainaa fii haa rawaasiya wa anbatnaa fiihaa min kulli syaiin mauzuun yang artinya; kami membentuk bumi ‘madadnaahaa’ (seperti telur burung unta), menjadikan padanya ‘rawaasiya’ (magnetik bar) dan menumbuhkan segala sesuatu padanya ‘mauzuun’ (menurut ukurannya).
Berdasarkan ayat ini sebagian ilmuwan Islam telah menyatakan bumi itu bulat seperti telur burung unta yang pada utara dan selatannya agak mendatar. Jika orang berjalan selalu arah ke Barat pada akhirnya akan kembali ke tempat semula.
Banyak juga orang Kristen Spanyol yang terimbas oleh pengetahuan Islam ini, di antaranya ialah Colombus. Semenjak abad ke-10, ditemukan teropong bintang dan adanya observatorium, para ahli astronomi Islam, banyak yang menyangsikan bumi ini pipih dengan arti dihamparkan. Mereka mengartikan ‘madadnaha’ dengan bulat seperti telur burung unta. Kata ‘madadnaha’ yang diartikan merata berubah arti menjadi bulat.
Para pelaut Islam banyak yang mengalami, mereka berlayar dari sungai Nil memasuki laut tengah arah ke barat berputar ke selatan, membalik ke timur dan ke utara, mengelilingi Afrika, mereka sampai di Madagaskar dan Yaman, memasuki laut Merah sampai kembali di timur Mesir.
Di antara mereka yang telah berulang kali melakukan itu, yang terkenal di antaranya ialah Ibnu Majid, orang Sicilia. Ibnu Majid juga pernah memasuki daratan Afrika. Dia pernah membuat peta benua Afrika. Sewaktu Sicilia ditaklukkan Raja Roger II dari Roma, banyak ilmuwan Islam yang tertawan, di antaranya Ibnu Majid. Raja Roger menghormati para ilmuwan itu. Ibnu Majid dijadikan tenaga ahli dalam perpustakaan Raja Roger II, ditugaskan menerjemah buku-buku Islam ke dalam bahasa Latin dan menulis buku baru.
Ibnu Majid juga diperintahkan membuatkan peta dengan lekuk-lekuk pantai serta budaya penduduk asli Afrika untuk Raja Roger. Ibnu Majid digelarinya Lion of Africa (Singa Afrika). Buku itu banya beredar di kampus, mahasiswa dan ilmuwan Italia dan Spanyol. Banyak buku-buku Islam yang menyatakan bumi bulat seperti telur burung unta. Dalam al Quran dijelaskan; bumi kami berbentuk seperti telur burung unta (madadnaaha), kami kokohkan dengan magnatik baar (rawasia, batang magnit), kami jadikan di atasnya gaya berat (mauzuun).
Walaupun demikian, belum ada ekspedisi resmi orang Islam yang berlayar menuju barat menyeberangi laut Atlantik.
Penulis: ~ Asbir Dt. Rajo Mangkuto
Gambar oleh ELG21 dari Pixabay