bakaba.co, Bukittinggi – Suasana politik Kota Bukittinggi semakin terasa dengan munculnya baju kaos bertuliskan pesan yang menarik perhatian: Tuka Paja Tu. Ada beberapa variasi teks setelah Tuka Paja Tu antara lain: ‘Paja Tu Sombong‘, ada juga ‘Paja Tu Zhalim‘, atau ‘Paja Tu Gaduak‘ dan ‘Paja Tu Ongeh‘.
“Ini siapa yang bikin, di mana dijual? Kok bisa begini?” Sebuah status fb milik Tasmon, 11 September 2019, menyiratkan rasa penasaran atas kreasi baju kaos unik itu.
Kaos bertuliskan ‘Tuka Paja Tu’ terlihat marak di medsos, dipakai berbagai kalangan dan profesi. Mulai wartawan, aktivis LSM, orang politik dan para pedagang di sentra bisnis kita Bukittinggi.
Politik baju kaos
Munculnya wargakota dengan kaos ‘Tuka Paja Tu’ jelas ada kaitannya dengan ikut- sertanya Bukittinggi dalam Pilkada serentak tahun depan. Seperti diketahui, pilkada serentak di 13 kota/kabupaten dan pilkada Gubernur Sumbar akan berlangsung September 2020. Walikota Bukittinggi sekarang dijabat M. Ramlan Nurmatias dengan Wakilnya; Irwandi. Ramlan akan kembali maju, terlihat dari kegiatannya mengumpulkan KTP warga. Ramlan akan maju lewat jalur perseorangan/independen, seperti maju pada pilkada lalu. Dia tidak memakai kendaraan partai politik.
Baca juga: Pilkada di Sumatera Barat tahun 2020 di Era “Post Truth”
Pesan ‘Tuka Paja Tu’ jika di-Indonesia-kan berarti ‘Ganti Orang itu’. Kenapa diganti? Alasannya karena orang itu sombong, zhalim, dan mentang-mentang. Siapa orang yang harus diganti? Tulisan di kaos itu tidak menyebut nama.
Figur–figur
Komisi Pemilihan Umum, KPU, sudah merancang pilkada serentak 2020 akan berlangsung September tahun depan. Walikota Bukittinggi periode 2016-2021 akan berakhir 17 Februari 2021. Sejauh itu, partai politik yang memiliki kursi di DPRD belum merlihatkan tanda-tanda kapan akan mulai menjaring bakal calon Walikota.
Beberapa nama yang akan ikut berkompetisi merebut kursi Walikota Bukittinggi periode 2021-2026 sudah muncul di medsos. Salah satu figur yang mulai santer adalah Erman Safar, pengusaha muda asal Kamang. Alumni SMA 5 Bukittinggi, kelahiran tahun 1986 itu, telah melakukan berbagai kegiatan sosial di Bukittinggi.
Sementara Walikota aktif, M. Ramlan Nurmatias berencana kembali maju melalui jalur perseorangan. Tidak melalui partai politik. Sejak sebulan lalu Ramlan telah mulai mengumpulkan KTP warga sebagai syarat untuk maju lewat lajur perseorangan. (*)
| afs/bakaba