bakaba.co, Jakarta, – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai pada 6 Januari 2025, bertujuan memberikan manfaat kepada sekitar 3,2 juta hingga 3,3 juta siswa di Indonesia. Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, pelaksanaan program ini akan dimulai dengan pembagian makanan bergizi di lebih dari 1.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh negeri.
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi bagi siswa di Indonesia dengan menyediakan makan bergizi gratis di sekolah. Menurut Dedek Prayudi, sekitar 3,2 juta hingga 3,3 juta siswa akan menerima manfaat dari program ini pada tahap pertama. Pelaksanaan ini melibatkan lebih dari 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap SPPG bertanggung jawab untuk memberikan sekitar 3.000 hingga 3.500 porsi makanan setiap harinya.
Baca juga: Pengusaha Catering Bukittinggi Jadi Korban Penipuan Rp42 Juta
Jumlah Penerima Manfaat MBG
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menjelaskan bahwa lebih dari 3 juta penerima manfaat MBG pada Januari hingga Maret 2025, termasuk ibu hamil dan balita. Pemerintah menargetkan penerima manfaat MBG akan meningkat secara bertahap, dengan total penerima pada periode April hingga Juni mencapai 6 juta orang, dan pada Juli hingga Agustus diperkirakan akan mencapai 15 juta orang. Pada tahun 2025, diperkirakan sekitar 40% dari total target penerima manfaat MBG akan terpenuhi.
Anggaran dan Dana Pemerintah
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan MBG, pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana sebesar Rp 71 triliun untuk tahun 2025. Program ini direncanakan akan berjalan selama lima tahun hingga 2029, dengan target akhir mencakup 82 juta penerima manfaat.
Pemberian Makanan Bergizi Setiap Hari
Program ini akan memberikan makanan bergizi setiap hari selama hari sekolah. Setiap siswa yang terdaftar dalam program MBG akan menerima makanan senilai Rp 10.000 per hari. Nilai ini telah mempertimbangkan angka kecukupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Menu yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah masing-masing.
Waktu Pemberian Makanan
Untuk tingkat PAUD dan TK, makanan akan diberikan pada pagi hari, mengingat jam sekolah yang terbatas. Sementara untuk siswa SD, makanan akan diberikan sebelum pukul 12.00 waktu setempat. Sedangkan siswa SMP dan SMA akan menerima makanan pada waktu makan siang, sesuai dengan hasil uji coba yang telah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.