bakaba.co | Bukittinggi | Anggota DPR-RI yang juga Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade melakukan ‘kunjungan kerja spesifik’ ke Bukittinggi. Dalam sebuah pertemuan umum atas undangan Andre, Sabtu, 7 Maret 2020 di Restoran Sederhana, muncul kericuhan. Medsos ramai memperbincangkan kekisruhan di acara yang didapuk Andre Rosiade itu.
Tiga hari setelah kejadian, Selasa, 10 Maret 2020, Ketua DPC Gerindra Bukittinggi Ismunandi Sofyan mengklarifikasi peristiwa tersebut. Dalam pertemuan yang dihadiri awak media dan beberapa perwakilan partai politik Kota Bukittinggi, secara langsung Ismunandi menyampaikan permohonan maafnya terkait peristiwa yang terjadi dan viral di media sosial.
“Selaku Ketua Partai Gerindra Kota Bukittinggi saya menegaskan bahwa agenda hari itu bukan atas nama Partai Gerindra, melainkan kunjungan kerja spesifik Anggota DPR-RI semata,” ujar Ismunandi Sofyan.
Gambaran Riuh
Awalnya suasana di salah satu ruangan di restoran Sederhana itu terlihat semarak. Selain pengurus inti Gerindra, ketua dan anggota DPRD Sumbar, Agam dan Bukittinggi dari Gerindra, undangan yang hadir dari beberapa perwakilan organisasi pedagang Bukittinggi. Juga hadir Erman Safar, yang mendaftar ke Gerindra untuk maju sebagai bakal calon Walikota Bukittinggi.
Dalam suasana yang awalnya tenang, mendadak berubah heboh ketika Sekretaris DPC Gerindra Bukittinggi Andri Fidal menanyakan kepada Erman Safar perihal isu yang berkembang terkait pembuatan NKTA Partai Gerindra yang membayar Rp 50 juta.
Melihat situasi yang tidak kondusif Andre Rosiade selaku anggota DPR-RI dan Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar menegur Andri Fidal agar tidak menambah polemik yang berkepanjangan. “Tenang. Saya minta tenang. Acara ini yang mengundang Ketua DPD Sumbar,” kata Andre.
Jangan Percaya Isu
Ketua DPC Gerindra Bukittinggi Ismunandi Sofyan dalam pertemuan klarifikasi juga menyampaikan, permasalahan yang ditanyakan Sekretaris DPC Andri Fidal sudah dijawab secara langsung oleh Erman Safar.
Terkait kisruh pada pertemuan dengan Ketua DPD Gerindra Sumbar, yang dihadiri Erman Safar, tim Erman Safar, Maryuli Apindo dihubungi bakaba.co via telpon Rabu, 11 Maret 2020 mengatakan, pihaknya tidak bisa berbicara banyak terkait permasalahan malam itu karena itu internal Partai Gerindra.
“Saya melihat tidak ada pemberian uang lima puluh juta itu untuk pembuatan NKTA Partai Gerindra,” kata Apindo
Kehadiran Erman Safar dalam acara malam itu kata Apindo, atas undangan DPD Partai Gerindra. “Dalam dunia politik kalau kita mempercayai isu tentu akan membuat perpecahan nantinya,” ujar Apindo pula.
Tiga Figur
Pada pertemuan dengan media dan para perwakilan partai, Ismunandi Sofyan juga menyampaikan terkait proses penjaringan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota di partai Gerindra. Ada tiga orang yang melewati proses penjaringan yaitu H. Sadri, David Chalik dan Erman Safar.
Tiga nama itu telah melewati pemaparan visi dan misi selaku bakal calon yang disusung Partai Gerindra nantinya. Hasil penjaringan nantinya akan dikirim ke DPP Partai Gerindra dan DPP yang akan memutuskan siapa yang akan diusung Partai Gerindra.
Sebelum menutup acara Ismunandi Sofyan sempat mengutip pernyataan Andre Rosiade, Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar dalam sebuah pertemuan: “Kalau Kita Bersih Kenapa Harus Risih”
~ Fadhly Reza