[4] Yahudi: Kembali ke Babilon, Dilindungi Parsi

redaksi bakaba

Sebelum berangkat ke Yudea di bawah lindungan Parsi, Yahudi merampasi kekayaan rakyat Babilon. Tidak sedikit kekayaan yang dibawa ke Yudea.

Parsi - Gambar oleh idil73web dari Pixabay
Parsi – Gambar oleh idil73web dari Pixabay

Orang-orang Yahudi menghasut Parsi untuk menyerang Babilon. Waktu itu tahun 545 sebelum masehi (SM). Secara diam-diam Yahudi terjun membela Parsi. Babilon dikalahkan Parsi. Yahudi diperbolehkan kembali ke Babilon.

Sebelum berangkat ke Yudea di bawah lindungan Parsi, Yahudi merampasi kekayaan rakyat Babilon. Tidak sedikit kekayaan yang dibawa ke Yudea. Barang berupa emas dan perak saja diangkut dengan 736 ekor kuda, 245 bagal, 435 unta dan 6720 ekor keledai. Juga dibawa 7.237 orang hamba laki-laki dan perempuan serta 200 orang gadis penghibur <Ezra.2/64-69>.

Dengan kekayaan yang sangat besar itu Yahudi kembali ke Yudea. Untuk membalas jasa Yahudi, penguasa Parsi memberi kebebasan Yahudi membangun pusat ibadah dan mengatur kepercayaannya. Yahudi membangun kembali Istana Sulaiman yang diporakporandakan Babilon. Istana kedua itu disebut Kanisah II. Istana Sulaiman yang asli disebut Kanisah I. Orang Yahudi tidak memerlukan mesjid, mereka tidak membangun kembali mesjid Sulaiman. Malah lokasi mesjid itu dijadikan tempat pembuangan sampah kota.

Baca juga: [3] Yahudi: Negara Yahudi Berdiri di Yudea

Kanisah II dijadikan orang Yahudi sebagai pusat ibadat (kuil) dan tempat kediaman hakhom (imam) dan Sakerdotal (imam kepala) agama Yahudi. Mereka menulis kitab ajaran nasional yang baru, yang disebut teks Sakerdotal. Mereka mengusahakan mendapatkan kembali teks Yahwis yang dibuat di zaman kerajaan Yahudi dahulu. Ketiga kitab itu Yahwis, Elohis dan Sakerdotal mereka simpan di bibliotek Kanisah II, mereka namakan teks Kanisah. Semua teks tersebut ditulis di atas papyrus, pelepah tamar dan kulit kasar. Kitabullah menyatakan: mereka tulis kitab dengan tangan mereka sendiri mereka katakan dari Allah, maka celakalah mereka <Q.2/79>.

(Fawailu llilladziina yaktubuuna lkitaaba biaidihim, summa yaquuluuna ‘haadzaa min ‘indilla’hi): celakalah mereka (orang Yahudi itu yang menulis kitab dengan tangannya sendiri hasil pikirannya kemudian dia katakan dari Allah.

Yahudi di Bawah Dinasti Sleucus

Tahun 330 SM Palestina diduduki Alexander the Great, penakluk yang berasal dari bangsa Yunani. Tahun 325 SM Alexander meninggal dunia. Sepeninggal Alexander the Great daerah kekuasaannya yang luas dibagi kepada tiga orang panglimanya yakni Ptolemayus, Prokorus Nikator dan Sleucus.

Palestina jatuh ke bawah Dinasty Sleusid. Dinasty Sleusid memaksa bangsa jajahannya menganut ajaran Trinitas. Dewa Agung Yupiter mengawini Dewa kecantikan Aphrodite. Perkawinan ini melahirkan Tuhan anak Son of God Christos. Tuhan Christos akan mati disalib untuk menebus dosa asli manusia (original sin). Tuhan yang disebut Anak Tuhan yang berhak untuk disembah di muka bumi. Tuhan Anak akan naik ke langit dan akan turun kembali ke muka bumi. Ditunggu kedatangannya (al muntazarr) akan menghakimi dunia. Untuk menghormati Dewa Yupiter dan Aphrodite, di atas bukit Zaitun dibangun patung besar Yupiter dan Aphrodite. Banyak pengaruh agama ini kepada orang Yahudi atau pun pada tahun 250 SM Dinasti Ptolemy membangun Alexandrian Library.

Penulis:
~ Asbir Dt. Rajo Mangkuto
~ Gambar oleh idil73web dari Pixabay

Next Post

[5] Yahudi: Di Bawah Dinasti Ptolemy

Sepeninggal Herodes Palestina dibagi atas tiga propinsi yakni Yudea, Galilia/Parea, Samaria/Yordania dengan masing masing satu Gubernur. Gubernur Yudea ialah Herod Archelaus (749-759 Y).
Ptolemy Dinasty - Gambar oleh SofieLayla Thal dari Pixabay

bakaba terkait