Misinformasi dan Program Vaksinasi

redaksi bakaba

“Misinformasi dan disinformasi menjadi tantangan utama dalam penyelenggaraan vaksinasi Covid-19,” kata Siti Nadia.

[Foto] dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, sekaligus Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
[Foto] dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, sekaligus Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

bakaba.co | Jakarta | Vaksinasi covid-19 tahap pertama dan kedua di Indonesia sudah mulai sejak akhir Januari sampai Maret 2021.

Rencana awal vaksinasi dilakukan kepada 181,5 juta sasaran vaksinasi Covid-19.

Tahap pertama vaksinasi ditujukan kepada tenaga kesehatan, sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan telah menerima dosis pertama dan 1,2 juta sudah mendapatkan dosis kedua.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid., mengatakan, vaksinasi tahap kedua ditujukan untuk penduduk berusia di atas 60 tahun. Sebanyak 1,1 juta pemberi pelayanan publik dan 540.000 orang berusia di atas 60 tahun saat ini sudah tervaksinasi dosis pertama.

Baca juga: Satu Warga Padang Tarok, Agam Positif Covid-19

Siti Nadia Tarmizi yang juga Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI itu dalam acara Google for Media menyampaikan, informasi program Vaksinasi mungkin belum sepenuhnya diterima masyarakat.

“Misinformasi dan disinformasi menjadi tantangan utama dalam penyelenggaraan vaksinasi Covid-19,” kata Siti Nadia.

Siti Nadia menambahkan, berita yang biasa disebut sebagai berita hoax tersebar 30 kali lebih cepat dari berita aslinya. Dalam satu jam berita hoax dapat tersebar ke 300 orang, sementara berita asli baru tersebar ke 60 orang. “Hal ini menjadi tantangan bagi kita,” ujar Siti Nadia.

Hasil survei yang dimiliki Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebelum proses vaksinasi berjalan menunjukkan ada sekitar 7 persen responden yang masih tidak mau mendapatkan vaksinasi dan ada 30 persen responden yang masih ragu-ragu.

Sedangkan untuk keluar dari situasi pandemi Covid-19 dan untuk menekan angka kesakitan dan kematian, masyarakat harus menerima vaksinasi ini secara bersama-sama untuk menciptakan kekebalan kelompok.

Kemenkes, kata Siti Nadia terus berupaya menyampaikan informasi dan literasi tentang vaksinasi COVID-19 untuk menghilangkan keraguan masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi.

Berbagai upaya dilakukan, yaitu dengan menyampaikan informasi melalui media digital dan konvensional untuk menjangkau masyarakat Indonesia yang luas dan target penerima vaksin yang sebanyak 181,5 juta jiwa.

Undangan webinar Google for Media 2021 tema "Reporting and surfacing accurate and trusted information"
Undangan webinar Google for Media 2021 tema “Reporting and surfacing accurate and trusted information”

Untuk mengetahui lebih detail tentang diskusi program vaksinasi Covid-19, dapat disaksikan webinar Google for Media pertama di tahun 2021 pada tanggal 24 Maret 2021 13.00-15.00 WIB di kanal YouTube Google Indonesia.

| rel/googlemedia/bakaba

Next Post

Google Dukung Media Sajikan Informasi Akurat

Tahun 2020 Google memiliki program mendukung media menghadapi pandemi Covid-19 dengan meluncurkan Dana Bantuan Darurat Jurnalisme (JERF). Ada 186 media di Indonesia yang menerima donasi Google.
Budi Gunadi Sadikin - Menteri Kesehatan RI

bakaba terkait