bakaba.co, Jakarta – Jaksa Agung ST Burhanuddin bersama lima jaksa agung muda, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, dan Plt Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh menghadiri pertemuan tertutup dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/1/2025). Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam, dimulai pukul 14.26 WIB.
Pantauan di lokasi, pukul 16.45 WIB, sejumlah pejabat terlihat keluar dari Istana Merdeka. Di antaranya, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani, Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Narendra Jatna, serta Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Asep Nana Mulyana. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana juga terlihat meninggalkan Istana menuju mobil yang telah menunggunya di pintu gerbang.
Baca juga: Jaksa Agung Dukung Penuh Usulan Rancangan Undang-Undang Restorative Justice
Jampidum Asep Nana Mulyana mengonfirmasi kehadiran ST Burhanuddin dalam pertemuan tersebut. “Iya, iya (dengan Jaksa Agung),” ujar Asep saat ditanya oleh awak media.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut pertemuan dengan Presiden membahas banyak hal penting. “Panjang ya, banyak sekali arahan dari beliau,” ungkap Ivan. Namun, detail isi pertemuan tidak diungkapkan lebih lanjut. Sementara itu, Jamintel Reda Manthovani juga enggan membeberkan isi diskusi dan meminta wartawan untuk merujuk pada pernyataan Kepala PPATK.
Menkomdigi Meutya Hafid Lapor Program Kementerian kepada Presiden
Di waktu yang hampir bersamaan, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga menyambangi Istana Merdeka. Meutya tiba pukul 15.34 WIB dengan membawa satu bundel dokumen. Kepada awak media, Meutya menjelaskan bahwa kedatangannya bertujuan untuk melaporkan sejumlah program kementerian kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk pelantikan beberapa pejabat di Kementerian Komunikasi dan Digital yang berlangsung hari ini.
“Ngobrol-ngobrol aja terkait kementerian,” ujar Meutya saat turun dari mobilnya.
Meutya menambahkan bahwa pelaporan tersebut mencakup program-program jangka pendek kementerian yang dapat direalisasikan dalam waktu dekat. “Tentu nanti akan disampaikan, sama program kementerian yang bisa diwujudkan dalam waktu dekat,” imbuhnya.
Meutya menegaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden tidak berkaitan dengan kehadiran ST Burhanuddin dan Kepala PPATK di Istana pada waktu yang sama. “Oh, nggak. Tentang Kementerian Komunikasi dan Digital,” jelasnya.
rst | bkb