bakaba.co | Padang | Kondisi mutakhir penyebaran serta terus bertambahnya angka warga Sumbar terpapar virus Covid-19, menuntut perhatian semua pihak. Leon Agusta Institute (LAI) melalui sepucuk surat terbuka, menggugah anggota DPR-RI, DPD-RI asal Sumbar, anggota DPRD Kabupaten/Kota di Sumbar serta pengusaha Minang di seluruh Indonesia.
“Kami mendorong seluruh anggota dewan asal Sumbar, dan yang di Sumbar sendiri serta para pengusaha Minang untuk ikut dan terus membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat.”
Demikian bagian surat Leon Agusta Institute yang ditandatangani Ketua Umum LAI Julia F. Agusta, disampaikan secara terbuka melalui platform medsos, media online, yang diterima bakaba.co, Sabtu, 28 Maret 2020.
Dalam surat bernomor: 50/GPdJB/LAI/III/2020, LAI mengutip ekspos pemerintah Provinsi Sumatera Barat bahwa data terakhir, 27 Maret 2020, sudah 7 orang warga Sumbar positif terkena virus Corona: Covid-19. Sementara tercatat 1.024 orang dalam pemantauan (ODP), 23 orang pasien dalam pengawasan (PDP), dan sebanyak 13 orang sedang menunggu hasil test swab. Jumlah tersebut diprediksikan akan bertambah.
Semakin tingginya eskalasi penyebaran Covid-19 dan ikhtiar untuk memutus mata rantai virus, pemimpin kota/kabupaten se-Sumatera Barat akan dan mulai membuat kebijakan tegas agar masyarakat tidak ke luar rumah, menghindari keramaian. Juga meminta tidak melakukan ibadah secara berjemaah. MUI Sumbar, mulai Jumat, 27 Maret 2020, sudah diberlakukan pelaksanakan ibadah salat Jumat di rumah masing-masing dan diganti dengan shalat zuhur.
Baca juga: ‘Leon Agusta’ Gagas Program Berbagi Pangan
Menurut analisa Leon Agusta Institute, kebijakan pengurangan aktivitas masyarakat, secara tidak langsung akan mempengaruhi ekonomi masyarakat lemah, khususnya masyarakat miskin di Sumatera Barat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat, tahun 2019, mencatat ada 343.090 jiwa rakyat miskin di Sumbar. Rata-rata rakyat miskin mencari nafkah harian untuk dimanfaatkan belanja kebutuhan esok hari. Mereka kebanyakan bekerja sebagai buruh harian, pedagang harian, dan pemasok makanan harian.
“Dengan adanya kebijakan di rumah saja, tentunya aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan harian tersebut menjadi terkendala,” tulis Leon Agusta Institute.
Untuk mengantisipasi dampak negatif ekonomi Sumbar, Pemerintah Sumbar sudah menyiapkan anggaran Rp 25 miliar untuk masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro kecil menengah.
Kebijakan itu langkah baik membantu masyarakat miskin di Sumbar. Tetapi, jika dihitung secara proporsional, setiap jiwa rakyat miskin di Sumbar hanya mendapatkan Rp 72.850. “Nilai tersebut tidak akan mencukupi kebutuhan masyarakat miskin selama masa penanganan Covid-19 ini,” Leon Agusta Institute mengingatkan.
Saling Membantu
Berangkat dari kondisi itu, perlu dilakukan aksi gotongroyong membangun Sumbar dalam menangani Covid-19. Gotongroyong dapat menjadi perjuangan bantu-membantu sesama. Mengutip pidato Presiden Pertama RI: “Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua,” aplikasi gotongroyong sebagai landasan semangat membangun bangsa.
Pengusaha Batam telah melakukan penggalangan dana untuk membantu pembiayaan dan peralatan pencegahan Covid-19. Berhasil mengumpulkan dana Rp 6,4 milliar dalam agenda pertemuan bersama Pemerintah Kota Batam.
Banyak masyarakat di Sumbar harus dibantu dan diedukasi agar cerdas dan terarah dalam menyikapi hidup selama masa inkubasi yang bisa saja bertambah atau berkurang masa waktunya sesuai dengan situasi perkembangan Covid-19.
Melalui surat terbuka, Leon Agusta Institute dengan semangat etika budaya: Saling menghormati, saling percaya, dan bersama bekerja untuk kebaikan.
Pertama, mendorong anggota DPR RI dapil Provinsi Sumatera Barat, Anggota DPD RI dapil Provinsi Sumatera Barat, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Anggota DPRD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sumatera Barat, para Pengusaha Minang di seluruh Indonesia ikut dan terus membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat.
Kedua, mendorong dan mendukung untuk dilakukannya penggalangan dana guna memperkuat dukungan dan bantuan yang dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan di Sumatera Barat.
“Kita berharap dapat melewati masa inkubasi Covid-19 di Sumbar secara bersama-sama dengan bahu-membahu dan membangun kepercayaan,” Leon Agusta Institute dalam penutup surat terbuka.
aFS/bakaba
Gambar oleh 【微博/微信】愚木混株 【Instagram】cdd20 dari Pixabay