bakaba.co, Seoul, – Presiden sementara Korea Selatan, Choi Sang-mok, mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (29/12/2024) setelah kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan sedikitnya 177 orang. Kecelakaan tersebut terjadi di bandara Muan, wilayah barat daya Korea Selatan, ketika pesawat penumpang yang membawa 181 orang mengalami kecelakaan fatal, dengan dua orang masih dinyatakan hilang.
Masa Berkabung Nasional dan Dukungan Pemerintah
Choi Sang-mok menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, mulai Minggu (29/12/2024) hingga Sabtu (4/1/2025). Dalam pengumumannya, ia juga menetapkan Muan sebagai zona bencana khusus, memastikan wilayah tersebut memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan dari negara. “Kami akan memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan, termasuk bantuan untuk keluarga yang berduka dan perawatan medis bagi yang terluka,” ungkap Choi.
Pemerintah Korea Selatan juga mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk mendukung upaya pemulihan, termasuk personel, peralatan, dan infrastruktur. Kejadian tragis ini menjadi sorotan publik setelah pesawat yang terbang dari Bangkok, Thailand, itu mengalami kecelakaan setelah roda pendaratannya gagal berfungsi.
Baca juga: Parlemen Korea Selatan Tolak Darurat Militer yang Diumumkan Presiden Yoon Suk Yeol
Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan 2216 ini terjadi ketika pesawat Boeing 737-800 tersebut hendak mendarat di Bandara Internasional Muan. Tiba-tiba, roda pendaratan tidak dapat turun dengan sempurna, menyebabkan pesawat tergelincir di landasan pacu dan menabrak pagar serta tembok yang mengakibatkan kebakaran. Peristiwa tragis ini mengakibatkan 28 korban tewas, sementara 23 lainnya dilaporkan terluka atau meninggal dunia.
Sejumlah laporan awal menyebutkan bahwa kecelakaan pesawat ini mungkin disebabkan oleh kontak pesawat dengan burung yang mengakibatkan kerusakan pada roda pendaratan. Petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat terus berusaha mengevakuasi penumpang yang selamat dari bagian belakang pesawat. Sebanyak dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan pesawat tersebut.
Kejadian Lainnya dan Keamanan Penerbangan
Bandara Internasional Muan, yang terletak sekitar 300 km dari Ibu Kota Seoul, menjadi lokasi kecelakaan pesawat yang menghebohkan ini. Kejadian ini menambah catatan buruk terkait kecelakaan penerbangan di kawasan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, upaya penyelamatan masih berlangsung dengan petugas terus memeriksa kemungkinan adanya korban lainnya di reruntuhan pesawat yang terbakar.
sgl | bkb