Jakarta, bakaba.co – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Menteri Ara, terus menggencarkan upayanya untuk mewujudkan program 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Salah satu terobosannya adalah memanfaatkan lahan sitaan milik koruptor sebagai lokasi pembangunan perumahan.
Dalam acara Agent Awards Jakarta 2024 di Kuningan, Jakarta, Senin (18/11/2024), Ara mengungkapkan bahwa ia telah memperoleh 1.000 hektare lahan di Banten dari sitaan kasus korupsi.
“Saya sudah bertemu Jaksa Agung dua kali, dan lusa akan bertemu lagi. Dari Jaksa Agung, saya sudah dapat 1.000 hektare lahan di Banten. Dari mana? Dari koruptor,” jelasnya.
Potensi Pembangunan 60.000 Unit Rumah di Banten
Dari total lahan yang berhasil diperoleh, sekitar 60 persen atau 600 hektare telah siap untuk dibangun. Ara mengungkapkan bahwa di atas lahan tersebut, bisa dibangun rumah tipe 36 meter persegi hingga 60 meter persegi dengan total kapasitas mencapai 60.000 unit rumah.
“Enam ratus hektare itu kalau dibangun tipe paling kecil, 36 atau 60, bisa jadi sekitar 60 ribu rumah. Itu baru dari satu kasus, satu koruptor,” tambahnya.
Pemanfaatan Lahan BLBI untuk Perumahan
Selain lahan sitaan dari kasus korupsi, Menteri Ara juga membuka kemungkinan menggunakan lahan sitaan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Lahan-lahan ini nantinya akan dikelola oleh Dirjen Kekayaan Negara dan Bank Tanah.
“Perjuangan saya adalah bagaimana tanah-tanah tersebut bisa dijual murah kepada rakyat atau bahkan diberikan gratis kepada mereka yang belum beruntung,” katanya.
Ara juga menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan lahan ini, agar masyarakat memahami alur bagaimana pemerintah mendapatkan tanah dengan harga murah atau gratis.
Konsep Gotong Royong untuk Pembangunan Perumahan
Program perumahan ini akan menggunakan konsep gotong royong, di mana setiap pihak dapat berkontribusi, baik melalui penyediaan tanah, pembangunan, atau keduanya. Ara sendiri telah memulai langkah ini dengan menyumbangkan 2,5 hektare tanah miliknya di Tangerang untuk pembangunan rumah MBR. Pembangunan di atas tanah tersebut akan dikerjakan oleh pengembang Agung Sedayu.
Selain itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, juga telah menyumbangkan 1,4 hektare tanah, sementara rekan Ara lainnya telah menyatakan kesediaannya menyumbang lahan di Kalimantan Barat dan Bangka Belitung.
“Jadi konsep CSR ini berjalan. Ada yang mau kasih tanah, silakan. Ada yang mau membantu pembangunan, silakan. Semua untuk rakyat,” tuturnya.
Menteri Ara Targetkan Rumah Murah untuk Rakyat
Ara menekankan bahwa program ini bertujuan menyediakan perumahan murah atau gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, target pembangunan 3 juta rumah diyakini dapat tercapai dalam waktu dekat.
rst | bkb