bakaba.co | Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat koordinasi untuk mengevaluasi kebijakan pendidikan di Indonesia, menyoroti sejumlah masalah yang menghambat kemajuan sektor ini. Dalam rapat tersebut, Gibran mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan zonasi yang diterapkan dalam sistem pendidikan. Meskipun kebijakan ini memiliki niat baik untuk meratakan distribusi siswa, faktanya kebijakan tersebut justru menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal distribusi guru dan fasilitas pendidikan yang tidak merata di berbagai daerah.
Tantangan Kebijakan Zonasi dalam Pendidikan
Gibran mendesak perlunya evaluasi terhadap kebijakan zonasi ini dan mengusulkan agar kebijakan tersebut tidak diterapkan secara kaku di seluruh wilayah, mengingat beberapa daerah mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dan fasilitas pendidikan yang memadai. Menurutnya, kebijakan ini harus disesuaikan dengan kondisi lokal agar lebih efektif.
Perlindungan Guru dan Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman
Selain itu, Gibran juga menekankan pentingnya perlindungan bagi para guru di Indonesia. Ia menyatakan bahwa guru adalah ujung tombak dalam membangun kualitas pendidikan, namun mereka sering kali menghadapi tantangan berat, termasuk ancaman kekerasan dan pem-buli-an di lingkungan sekolah. Gibran mengusulkan untuk membuat undang-undang yang dapat melindungi hak-hak guru, baik secara hukum maupun psikologis. Ia juga menyerukan pembentukan sistem yang lebih baik untuk melindungi guru dari tindakan yang merugikan dan tidak adil, agar mereka dapat bekerja dengan tenang dan fokus pada tugas mendidik.
Gibran turut menyoroti kebutuhan akan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, bebas dari kekerasan, dan diskriminasi. Ia mengusulkan agar sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas dan program yang ramah bagi korban kekerasan, seperti korban bullying, dapat dibangun. Gibran mengusulkan agar pemerintah fokus pada pembangunan sekolah-sekolah yang dapat memberikan dukungan emosional kepada anak-anak korban kekerasan, memberikan mereka kesempatan yang setara untuk berkembang tanpa stigma.
Mempersiapkan Generasi Masa Depan dengan Pendidikan Coding dan Matematika
Tak hanya itu, Wakil Presiden juga menekankan perlunya perubahan dalam kurikulum pendidikan, dengan mengusulkan pengenalan coding dan matematika sejak usia dini. Gibran percaya bahwa keterampilan ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dengan memperkenalkan pendidikan coding dan matematika sejak dini, diharapkan Indonesia dapat melahirkan generasi yang kompeten dalam bidang teknologi, yang memiliki daya saing tinggi di pasar kerja global.
Program Makan Bergizi untuk Siswa di Sekolah
Terakhir, Gibran menutup rapat dengan menyoroti pentingnya keberhasilan program makan bergizi untuk siswa di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Gibran meminta agar pemerintah daerah dapat memastikan bahwa program ini diterapkan secara efektif dan diawasi dengan ketat, agar anak-anak yang belajar di sekolah tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat secara fisik.
Dengan langkah-langkah ini, Gibran berharap dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan Indonesia dan meningkatkan kualitas pendidikan yang merata di seluruh pelosok tanah air.
rst | bkb