BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Selama Libur Nataru 2025

redaksi bakaba

“Fenomena La Nina berpotensi menambah curah hujan hingga 20-40 persen. Kondisi ini berlangsung mulai akhir 2024 hingga setidaknya April 2025,” ujar Dwikorita

Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay
Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay

Cuaca Ekstrem Mengancam Periode Libur Natal dan Tahun Baru

Jakarta | Bakaba.co – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Pasalnya, puncak musim hujan diprediksi terjadi bersamaan dengan periode libur panjang tersebut.

“Fenomena La Nina berpotensi menambah curah hujan hingga 20-40 persen. Kondisi ini berlangsung mulai akhir 2024 hingga setidaknya April 2025,” ujar Dwikorita dalam keterangannya pada Minggu (24/11/2024).

Fenomena La Nina dan Dinamika Atmosfer

Dwikorita menjelaskan, peningkatan curah hujan selama periode Nataru disebabkan oleh beberapa faktor atmosfer, termasuk Fenomena La Nina. Selain itu, Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia menuju wilayah barat Indonesia juga diperkirakan aktif pada periode ini.

“Fenomena ini berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan, sehingga memperbesar risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” katanya.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat dan Pelaku Usaha

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Wilayah-wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan.

Selain itu, BMKG juga meminta perhatian khusus dari pengelola pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan. Fenomena cold surge dapat memicu gelombang tinggi di laut yang berisiko membahayakan keselamatan aktivitas pelayaran serta penangkapan ikan.

Kesiapan Menghadapi Puncak Musim Hujan

Dwikorita menekankan pentingnya langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem selama periode Nataru. “Kami mendorong semua pihak, mulai dari masyarakat hingga pelaku usaha, untuk memantau informasi terkini dari BMKG dan memastikan keselamatan saat beraktivitas di masa libur akhir tahun ini,” tambahnya.

rst | bkb

Next Post

UGM Menyimpulkan Tidak Ada Unsur Plagiarisme dalam Buku Sejarah Dosen Sri Margana

“Jika tidak ada plagiarisme, mengapa mereka menyetujui permintaan KPG untuk menarik dan menghancurkan cetakan pertama dan kedua buku itu?” tanya Carey.
Buku "Kuasa Ramalan" foto ist.

bakaba terkait