Wartawan Bukittinggi Tuntut Rusdi Minta Maaf

redaksi bakaba
Bagikan

“Ini persoalan harga diri, martabat dan nama baik wartawan. Wartawan di dalam melaksanakan tugas jurnalistik, tidak seharusnya mendapatkan perlakuan semacam ini,” kata Fadly Reza menjawab bakaba.co

aksi solidaritas wartawan bukittinggi foto ist.
aksi solidaritas wartawan bukittinggi foto ist.
Bagikan

bakaba.co | Bukittinggi | Solidaritas wartawan Bukittinggi menggelar aksi unjuk rasa dan orasi di depan gedung DPRD Kota Bukittinggi, Selasa, 8 Desember 2020 pukul 10.00 WIB.

Aksi solidaritas ini mengecam tindakan pengancaman terhadap salah satu wartawan ‘bakaba’ oleh Ketua DPC Demokrat Bukittinggi beberapa waktu yang lalu.

Dalam orasi tersebut, Rizki membacakan pernyataan sikap wartawan Bukittinggi:

Kami wartawan Kota Bukittinggi dengan ini menyatakan, menolak ancaman dan intimidasi terhadap pelaksanaan profesi wartawan yang terjadi pada hari sabtu, 5 desember 2020. Sekira pukul 14.00 wib di Jl. Minangkabau Kota Bukittinggi, yang dilakukan oleh saudara Rusdi Nurman sebagai Ketua DPC Demokrat Kota Bukittinggi sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi. Kronologi kejadian:

1. Rusdi Nurman melakukan sanggahan terhadap wartawan saat melakukan kerja jurnalis.
2. Rusdi Nurman melontarkan kalimat yang tidak berdasar terhadap wartawan saat wawancara sedang berlangsung.
3. Rusdi Nurman seolah-olah menuduh wartawan membuat berita tanpa data dan fakta.
4. Rusdi Nurman mengancam wartawan dengan kekerasan verbal dalam bentuk kalimat. [baca: Ketua DPC Demokrat Ancam Wartawan ‘Bakaba’ ]

­

Rusdi Nurman dapat diduga telah melakukan tindak pidana yang melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Tuntutan atas kejadian tersebut di atas, Rusdi Nurman dituntut untuk meminta maaf kepada seluruh wartawan Kota Bukittinggi, di mana permintaan maaf ini dipublikasikan pada 30 media massa Kota Bukittinggi”.

“Ini persoalan harga diri, martabat dan nama baik wartawan. Wartawan di dalam melaksanakan tugas jurnalistik, tidak seharusnya mendapatkan perlakuan semacam ini,” kata Fadly Reza menjawab bakaba.co

Bukti Rekaman

Sebelum aksi solidaritas wartawan Bukittinggi dilakukan, Pay selaku wartawan bakaba.co yang mendapatkan ancaman serta tuduhan yang tidak berdasar dari Rusdi Nurman, mendengarkan bukti rekaman suara pada wartawan yang hadir.

Dalam rekaman tersebut sangat jelas Rusdi Nurman melontarkan kalimat ancaman serta tuduhan tanpa dasar  pada wartawan bakaba.co yang melakukan peliputan.

Setelah mendengarkan rekaman suara dan membuat pernyataan sikap, kawan-kawan wartawan sepakat menuju Kantor DPRD Bukittinggi untuk melakukan aksi damai dan orasi.

Respon Rusdi

Rusdi Nurman ketika dihubungi bakaba.co mengatakan, dia menghormati aksi damai tersebut. “Sebenarnya kejadiannya tidak seperti itu. Saya merasa berteman dekat dengan Pay (Fadly Reza –red), kami sering bercanda baik pada saat bertemu langsung maupun tidak. Terkait ancaman dan intimidasi serta menghalang-halangi saudara Pay (Fadly Reza, red), dalam mewawancarai narasumber, saya tidak melakukan hal itu,” ujar Rusdi Nurman.

Ketika dikonfirmasi terkait tuntutan dari aksi solidaritas wartawan Kota Bukittinggi, Rusdi Nurman mengatakan, “Bagi ambo itu wajar, ambo hormati, apolai itu kawan-kawan jo uda-uda ambo sadonyo. Terkait hal iko jo si Pay,  itu sifatnyo personal, karano maraso dakek dan ba kawan jo si Pay. Ambo ndak pernah manyabuik wartawan apolai manyingguang kelompok yang lain,” kata Rusdi.

Rusdi Nurman juga mengatakan bahwa hari ini dan beberapa hari ke depan akan sibuk menghadapi pilkada. “Insyaallah kalau lah lapang, izinkan ambo bacarito lebih jelas,” kata Rusdi Nurman.

| Tedjakusuma

Next Post

HIMA Sosiologi UNP dan KPK Webinar Anti-Korupsi

“Perang melawan korupsi tidak bisa diserahkan kepada KPK saja, karena KPK pun memiliki agenda membangun jaringan dan gerakan bersama merangkul masyarakat," kata Isa.

bakaba terkait

Exit mobile version