Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tunjuk Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri: Mengulas Karier dan Prestasi Sang Jenderal

redaksi bakaba
Bagikan

Pria kelahiran 4 Juni 1967 ini merupakan peraih Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989

Komisaris Jenderal Polisi (Komjenpol) Ahmad Dofiri foto doc. Polri
Komisaris Jenderal Polisi (Komjenpol) Ahmad Dofiri foto doc. Polri
Bagikan

bakaba.co | JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi mengangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Ahmad Dofiri sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Penunjukan ini diumumkan melalui surat telegram bernomor ST/2517/XI/KEP./2024, yang berisi informasi tentang mutasi sejumlah pejabat tinggi (pati) dan menengah (pamen) di lingkungan Polri pada November 2024. Sebelumnya, Ahmad Dofiri menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri dan kini mengisi posisi Wakapolri menggantikan Komjen Agus Andrianto, yang baru-baru ini dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Ahmad Dofiri dikenal sebagai sosok yang memiliki pengalaman panjang di kepolisian dengan karier yang terus berkembang sejak lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989 sebagai peraih penghargaan Adhi Makayasa. Kariernya dimulai sejak 1990 ketika menjabat sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang di bawah Polda Metro Jaya, dan setahun setelah itu, ia melanjutkan tugasnya sebagai Kanit Resmob di Polres Tangerang.

Pada 2005, Ahmad Dofiri diberi kepercayaan untuk menjadi Kassubag Jabpamentil di Bagian SDM Polri, dan dua tahun kemudian, pada 2007, ia diangkat sebagai Kapolres Bandung. Sejak saat itu, kariernya terus meroket. Pada 2009, Dofiri menjabat Wakapolwiltabes Bandung, lalu Kapoltabes Yogyakarta. Kinerjanya yang cemerlang membawanya naik ke posisi Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri pada 2010 dan kemudian menjadi Koorspripim Polri.

Tidak berhenti di situ, pada tahun 2012, Ahmad Dofiri dipercaya menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri. Pada 2013, ia diangkat menjadi Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan pada 2016, ia diamanahkan menjadi Kapolda DIY, yang merupakan salah satu titik penting dalam kariernya. Di antara posisinya sebagai Kapolda DIY, Dofiri juga sempat bertugas sebagai Karobinkar SSDM Polri dan menjabat Kapolda Banten serta Karosunluhkum Divkum Polri.

Pada tahun 2019, Ahmad Dofiri ditugaskan ke Jakarta untuk posisi Asisten Logistik Kapolri. Setahun kemudian, pada 2020, ia diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat. Pengalamannya yang luas menjadikannya sosok pilihan untuk posisi Kabaintelkam Polri pada 2021. Jabatan ini membawanya ke peran penting dalam pengawasan dan pengembangan intelijen di Polri.

Ahmad Dofiri juga memainkan peran penting dalam pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Ferdy Sambo, yang mencuri perhatian publik pada tahun 2022. Selain itu, Dofiri juga berperan dalam pengungkapan pembunuhan tersebut, yang melibatkan Richard Eliezer atau Bharada E sebagai pelaku utama. Sebagai Kabaintelkam, peran Dofiri sangat krusial dalam memonitor dan mengawasi proses pengusutan kasus ini.

Pada tahun 2023, Ahmad Dofiri menjabat sebagai Irwasum Polri sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Wakapolri oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Penunjukan Dofiri ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kinerja Polri ke depannya, mengingat pengalamannya yang sangat luas di berbagai bidang kepolisian. Pengangkatan Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri mencerminkan kepercayaan penuh pimpinan Polri terhadap kemampuan dan integritasnya sebagai pejabat tinggi di kepolisian.

Dengan posisi baru sebagai Wakapolri, Dofiri diharapkan dapat terus mengawal berbagai tugas penting Polri, termasuk dalam penegakan hukum dan upaya menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di seluruh Indonesia.

rst | bkb

Next Post

Jelang Duel Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kaoru Mitoma Siap Tampil Sabar di SUGBK

"Saya rasa, kami akan beradaptasi dengan permainan lawan dan memutuskan sistem apa yang mau dipakai. Kami akan menahan bola lebih lama," ujar Mitoma

bakaba terkait

Exit mobile version