Mahasiswa KIPK Terancam Putus Kuliah, Mahasiswa Unjuk rasa foto courtesy X. @jackjackparrr
bakaba.co, Jakarta – Ketua BEM UI, Iqbal Cheisa Wiguna, mengecam kebijakan efisiensi anggaran pendidikan oleh pemerintahan Prabowo Subianto yang berpotensi menghentikan studi 600.000 mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), mahasiswa penerima KIPK terancam tidak bisa melanjutkan kuliah diberbagai disiplin ilmu yang tersebar di seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia. Aksi protes bertajuk “Indonesia Gelap” digelar serentak di Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) pada Senin (17/2/2025), menuntut pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
Mahasiswa KIPK Terancam
Menurut Iqbal, keputusan pemerintah mengurangi alokasi dana KIPK berisiko memutus akses pendidikan bagi 600.000 mahasiswa kurang mampu. “Ini kebijakan yang tidak manusiawi,” tegasnya.
Selain KIPK, kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan keterlambatan pencairan tunjangan dosen turut menjadi sorotan. Mahasiswa UI mengklaim kebijakan ini memperparah beban finansial kampus dan mahasiswa.
Baca juga: Program Teman KIP Dampingi KIP Kuliah
Aksi dimulai dari kampus UI Depok, bergabung dengan Aliansi BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Sekitar 1.000 mahasiswa UI turun dengan atribut almamater kuning dan kaos hitam.
Poin-Poin Tuntutan
Reaksi Media Sosial
Tagar #SaveKIPK dan #IndonesiaGelap trending di Twitter/X, didukung mahasiswa dari 50 kampus se-Indonesia. Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Pendidikan belum memberikan klarifikasi resmi terkait protes tersebut.
rst | bkb
Foto courtesy @jackjackparrr
KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…
“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…
“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…
Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”
"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.
"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…