Berita

Wacana Polri di Bawah Kemendagri Picu Perdebatan Pasca Pilkada 2024

bakaba.co | Jakarta – Pasca penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, Polri menjadi sorotan publik. Isu bahwa kepolisian harus berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menuai beragam pendapat, baik dari tokoh masyarakat maupun pengamat politik.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Riyan Betra Delza, menyatakan penolakannya terhadap wacana tersebut. Menurutnya, ide itu hanyalah respons emosional akibat hasil Pilkada.

“Tentu menolak wacana itu, dan saya melihat ini sebagai sikap reaktif atas kekalahan yang terjadi dalam Pilkada serentak baru-baru ini,” tegas Riyan, Sabtu (30/11/2024).

Konsensus Reformasi Terancam Mundur

Riyan mengingatkan bahwa institusi ini telah menjadi institusi independen sesuai konsensus reformasi. Mengembalikan institusi ini ke Kemendagri, katanya, justru akan mengembalikan Indonesia ke masa sebelum reformasi.

“Salah satu pencapaian besar reformasi adalah pemisahan Polri dari TNI dan Kemendagri. Wacana seperti ini hanya membuat kita mundur ke belakang,” tambahnya.

Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada 2024: DKI Jakarta Belum Tentukan Pemenang

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk merajut kembali persatuan usai Pilkada. “Masyarakat sudah menentukan pilihannya. Mari tinggalkan narasi perpecahan dan fokus pada persatuan,” tutup Riyan.

Fernando Emas: Wacana Itu Mengecilkan Peran

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, turut menanggapi isu ini. Ia menilai bahwa mengembalikan institusi ini ke bawah Kemendagri adalah langkah yang mengabaikan upaya Polri dalam menjalankan tugasnya.

“Polri telah berusaha menjadi institusi yang baik sebagai penjaga keamanan, pelindung, dan pengayom masyarakat. Kekurangan yang ada harus diperbaiki, bukan justru memindahkan kewenangan Polri,” ujar Fernando dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2024).

Kritik terhadap Tudingan Cawe-Cawe Kepolisian di Pilkada

Fernando juga mengomentari tudingan yang diarahkan kepada institusi ini terkait dugaan cawe-cawe dalam Pilkada. Ia menegaskan bahwa tuduhan seperti itu harus dibuktikan untuk menghindari fitnah.

“Jika ada oknum yang terlibat, pembenahan harus dilakukan. Salah satu cara adalah dengan memperkuat peran Kompolnas sebagai pengawas Polri,” jelas Fernando.

Penguatan Kompolnas untuk Polri Profesional

Fernando mengusulkan agar anggota Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) dipilih oleh DPR RI, bukan Presiden. “Seleksi yang dilakukan DPR RI akan meningkatkan independensi Kompolnas, sehingga pengawasan terhadap Polri lebih ketat dan profesional,” tutupnya.

rst | bkb

redaksi bakaba

Share
Published by
redaksi bakaba
Tags: cawe-cawe kepolisianFernando EmasFernando Emas menanggapi isu Polri Kemendagri dan kritik cawe-cawe kepolisianFernando Emas Rumah Politik IndonesiaFernando Emas sebut seleksi anggota Kompolnas oleh DPR akan tingkatkan independensiIkatan Mahasiswa Muhammadiyahisu cawe-cawe PilkadaIsu Polri di bawah Kemendagri pasca Pilkada Serentak 2024 dan penolakan Riyan Betra Delzaisu Polri PDIP.Komisi Polisi NasionalKompolnasKompolnas pengawas Polrikonsensus reformasi Polrikritik terhadap dugaan cawe-cawe Polri dalam Pilkada dan bagaimana memperbaikinya melalui Kompolnaskritik terhadap Polrimengapa mengembalikan Polri ke Kemendagri berbahaya menurut Riyan Betra Delzamengapa Polri harus terus berdiri independen di luar Kemendagri setelah Pilkada Serentakpembenahan Polripengawasan Polripenguatan Kompolnaspenolakan Polri Kemendagriperan Kompolnas dalam mengawasi Polri dan menguatkan profesionalisme kepolisianperan Kompolnas dalam Polriperan Polri dalam PilkadaPilkada 2024Pilkada serentak 2024Polri dan TNIPolri di bawah KemendagriPolri harus tetap independenPolri independenPolri KemendagriPolri pasca PilkadaPolri sebagai institusi independen pasca reformasi dan penolakan terhadap KemendagriPolri sebagai pengayom masyarakatProfesionalisme Polrireformasi PolriRiyan Betra DelzaRiyan Betra Delza IMMRiyan Betra Delza kritik wacana Polri kembali ke Kemendagriseleksi Kompolnas oleh DPRwacana Polri di bawah Kemendagri ancam konsensus reformasi di Indonesiawacana Polri independenwacana Polri Kemendagri

Recent Posts

KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi LPEI Rp900 Miliar

KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…

6 bulan ago

Erick Thohir Bahas Korupsi Pertamina dengan Jaksa Agung

“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…

6 bulan ago

DKPP Pecat Empat Komisioner KPU Banjarbaru, Kalsel Ambil Alih PSU

“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…

6 bulan ago

Pertemuan Trump-Zelensky Berubah Tegang, Picu Kemarahan Trump

Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”

6 bulan ago

Deddy Sitorus Tuntut KPU Daerah Dipecat Gegara PSU

"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.

6 bulan ago

Kejati Jakarta Ungkap Penyelewengan Rp 11,5 Miliar oleh Jaksa AZ

"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…

6 bulan ago