Unjuk Rasa Mahasiswa Berakhir, Mensesneg Prasetyo Hadi Tanda Tangani Tuntutan dok. ist
Jakarta, bakaba.co – Unjuk rasa mahasiswa yang digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, berakhir pada Kamis (20/2/2025) malam. Massa aksi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia membubarkan diri setelah ditemui oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Pantauan di lokasi, Mensesneg Prasetyo Hadi hadir di tengah-tengah pengunjuk rasa. Didampingi para orator, ia memberikan pernyataan singkat kepada mahasiswa yang hadir. Selain itu, ia juga menyetujui untuk menandatangani tuntutan mahasiswa yang berisi sembilan poin penting, termasuk transparansi pajak, evaluasi program makan bergizi gratis, serta penolakan terhadap dugaan keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam pemerintahan mendatang.
Dalam pernyataannya, Prasetyo Hadi meminta mahasiswa untuk tetap kritis namun tidak merusak fasilitas umum.
“Setelah ini, kita kembali. Adik-adik mempersiapkan diri belajar, raih ilmu, tapi tetap harus kritis. Tidak boleh hanya belajar saja. Tidak cukup itu. Berkegiatan ya berkegiatan, tapi jangan merusak. Kita bersihkan bersama-sama nanti dengan bapak-bapak polisi, karena ini semua adalah fasilitas masyarakat, fasilitas umum,” ujar Prasetyo Hadi.
Baca juga: 600 Ribu Mahasiswa KIPK Terancam Putus Kuliah, BEM UI Protes
Setelah mendengar pernyataan tersebut, perwakilan mahasiswa mendesak Mensesneg untuk segera menandatangani dokumen tuntutan. Prasetyo Hadi kemudian meminjam punggung seorang anggota kepolisian untuk mempermudah proses penandatanganan.
“Dengan ini saya nyatakan, apa yang menjadi tuntutan saudara-saudara semua, pemerintah akan menerima dan mempelajari serta kita akan terus berkomunikasi,” kata Prasetyo Hadi sebelum membubuhkan tanda tangannya.
Aksi unjuk rasa diakhiri dengan menyanyikan lagu “Darah Juang” secara bersama-sama. Mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib. Petugas kebersihan yang bersiaga langsung membersihkan area dari sampah yang berserakan, serta mengembalikan barrier beton yang sebelumnya digunakan untuk menghalangi jalan. Arus lalu lintas di sekitar lokasi pun kembali normal.
rst | bkb
"Sampai dengan hari ini tidak ada politisasi, tidak ada hal-hal yang berhubungan dengan itu. Kami…
Prof. Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975. Ia dikenal sebagai guru besar…
Aspidsus Kejati Sumsel, Umaryadi, menyatakan bahwa kasus ini melibatkan unsur suap dan gratifikasi yang jelas…
"Hari ini, akan ada pelantikan beberapa pejabat. Sore nanti ya," ujar Mayor Teddy Indra Wijaya…
"Ini adalah kesalahan terbesar Biden dan Pemerintahannya" ujar Sergey Lavrov
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan tuntutan denda dan ganti rugi senilai total Rp17,7 triliun terhadap tiga…