Berita

Novel: Sulit Dipercaya Pelaku tak Bisa Diungkap

bakaba.co | Padang | Hampir tiga tahun, sejak 11 April 2017, kasus penganiayaan dengan air keras terhadap penyidik KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan belum terungkap. Masih misterius dan gelap.

“Masih saling lempar, kian gelap, bisa bayangkan, hampir tiga  tahun, tidak jelas juga. Berputar putar saja. Isunya lempar-lemparan. Terus dibilang gelap. Sulit untuk dipercaya.”

Novel menyatakan itu kepada bakaba.co di saat rehat diskusi ‘Refleksi Hari Anti Korupsi’ bersama Novel Baswedan di Padang kemarin, 9 Desember 2019.

Kasus penyerangan atas penyidik KPK , pelakunya memakai air keras, menyiramkan zat kimia itu ke wajah Novel. Akibat serangan subuh, 11 April 2017 itu, mata kiri Novel rusak. Berbulan-bulan tim medis berusaha mengobati mata Novel, tidak bisa normal. Mata kirinya cacat permanen.

Dalam penilaiannya yang diutarakan kepada bakaba.co, penyidikan kasus penyerangan dirinya, tidak pernah ada upaya pendalaman yang serius dari aparat negara. Kesimpulan yang dikatakan penyidik bahwa kasusnya begitu gelap, itu suatu hal yang tidak dapat dipercaya.

“Untuk mengungkap perkara yang sesimpel itu mestinya paling lama tiga bulan bisa dilakukan. Bagaimana tidak, kasus-kasus seperti ini pernah terjadi, dan bisa diungkap cepat. Kasus yang menimpa saya, sudah hampir tiga tahun, masih gelap, sulit dipercaya,” kata Novel Baswedan

Secara pribadi Novel ikhlas dan memaafkan tindakan pelaku yang menyerang dirinya hingga cacat. Tetapi, secara hukum kasus tindakan penganiayaan yang tidak sederhana tersebut, tidak boleh dibiarkan tidak terungkap.

“Saya terus berjuang agar diungkap dengan terang. Perjuangan ini tidak akan berhenti sebagaimana perjuangan memberantas korupsi, harus diteruskan,” kata Novel Baswedan.

Segera Umumkan

Komisioner KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi periode baru akan dilantik 21 Desember ini. Sementara kasus penyerangan Novel Baswedan masih gelap dan belum bisa dibuat terang pihak kepolisian. Melihat kondisi itu, Presiden Jokowi Senin, 9 Desember memanggil Kapolri yang baru Jenderal Idham Aziz, pengganti Tito Karnavian.

Dalam pertemuan dengan Presiden, Kapolri Idham Aziz menginformasikan bahwa sudah ada temuan baru, yang menuju kesimpulan.

Atas informasi Kapolri itu, Presiden Jokowi tidak mau lagi memberi waktu kepada aparat kepolisian. Sudah hampir tiga tahun kasus penyerangan Novel Baswedan tidak kunjung terungkap.

Presiden dengan tegas meminta Polri segera mengumumkan siapa pelaku penganiayaan atas diri penyidik KPK.

~ aFS/bakaba

redaksi bakaba

Recent Posts

KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi LPEI Rp900 Miliar

KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…

7 bulan ago

Erick Thohir Bahas Korupsi Pertamina dengan Jaksa Agung

“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…

7 bulan ago

DKPP Pecat Empat Komisioner KPU Banjarbaru, Kalsel Ambil Alih PSU

“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…

7 bulan ago

Pertemuan Trump-Zelensky Berubah Tegang, Picu Kemarahan Trump

Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”

7 bulan ago

Deddy Sitorus Tuntut KPU Daerah Dipecat Gegara PSU

"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.

7 bulan ago

Kejati Jakarta Ungkap Penyelewengan Rp 11,5 Miliar oleh Jaksa AZ

"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…

7 bulan ago