Novel Baswedan: Berantas Korupsi, Tidak Boleh Berhenti

redaksi bakaba

“Selagi kita bisa, selagi kita mampu, baiknya perjuangan memberantas korupsi harus terus dilakukan, tidak boleh berhenti,” kata Novel Baswedan

bakaba.co | Diskusi ‘Refleksi Hari Anti Korupsi’ bersama Novel Baswedan di Padang membludak. Tidak kurang 300 orang memenuhi ‘V’ Coffee and Resto, tempat diskusi digelar, malam ini, Senin, 9 Desember 2019.

Novel Baswedan, salah seorang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam diskusi yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi Sumbar itu mengatakan, upaya pemberantasan korupsi harus selalu dilakukan. Jika dibiarkan, efek korupsi akan semakin berat dirasakan oleh masyarakat.

“Selagi kita bisa, selagi kita mampu, baiknya perjuangan memberantas korupsi harus terus dilakukan, tidak boleh berhenti,” kata Novel Baswedan.

Peserta diskusi publik anti korupsi di V Coffee Padang - bakaba.co
Peserta diskusi publik anti korupsi di V Coffee Padang – bakaba.co

Di hadapan peserta diskusi yang rata-rata mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Padang, Novel Baswedan mengatakan, secara pribadi dia selalu mendukung gerakan dan aktivitas mahasiswa dalam kerja dan upaya pemberantasan korupsi. Dia tahu, berbagai pihak selalu berusaha menghalangi kegiatan dan aspirasi yang disampaikan mahasiswa agar aparat dan lembaga hukum serius memberantas korupsi.

“Saya secara pribadi, dalam berbagai kesempatan sering mengutuk setiap tindakan aparat hukum yang mengkriminalisasi, dan menyerang mahasiswa yang sedang berjuang dan menyampaikan aspirasi antikorupsi,” kata Novel yang mengalami langsung diserang secara fisik, yang membuat mata kirinya rusak.

Kondisi sekarang kata Novel, tidak banyak pilihan untuk berbuat dalam upaya memberantas korupsi. Tetapi, keadaan itu tidak boleh menjadikan kita pesimis.

“Kita akan tetap berusaha, mengoptimalkan semua kesempatan yang ada untuk mendukung perjuangan pemberantasan korupsi,” ujar Novel memberi semangat kepada mahasiswa.

Makin Gelap
Bercerita tentang peristiwa penyerangan atas dirinya, Novel awalnya merasa optimis pelaku penyerangan akan segera tertangkap. Tetapi, setelah dia melapor dan dalam keadaan dirawat dia dimintai keterangan oleh penyidik kepolisian, rasa optimisnya hilang.

Dalam waktu berjalan, dia mengikuti perkembangan kasus penyerangan dirinya. “Makin lama saya ikuti, perkembangan penyelidikan semakin membuat saya tidak yakin pelaku akan tertangkap. Semua justru makin kabur, dan tidak ada upaya untuk mengungkap dengan benar. Bahkan cenderung ditutupi atau sengaja dibiarkan untuk tidak terungkap,” kata Novel.

Novel Baswedan mengatakan, sampai sekarang peristiwa penyerangan atas dirinya belum juga terungkap pelakunya. Secara pribadi dia telah memaafkan orang yang menganiaya dirinya. Tetapi, secara hukum, dia terus menuntut aparat negara untuk mengungkap siapa pelaku yang menyerang dirinya.

“Saya tidak ingin peristiwa yang menimpa saya nanti juga dilakukan kepada aktivis antikorupsi lain karena orang yang melakukan serangan terhadap saya merasa terlindungi dan tidak terjangkau hukum,” urai Novel Baswedan.

Sejauh itu kata Novel pada bakaba.co, telah tiga tahun berjalan, Presiden tetap meminta pelaku yang menyerang dirinya tidak ditutupi dan tetap dicari.

Suasana Diskusi Koalisi Masyarakat Sipil anti Korupsi Sumbar dengan Novel Baswedan - bakaba.co
Suasana Diskusi Koalisi Masyarakat Sipil anti Korupsi Sumbar dengan Novel Baswedan – bakaba.co

Setelah diskusi di V Coffee, Novel Baswedan, Selasa pagi kembali jadi narasumber diskusi publik di Universitas Bung Hatta, Padang. Diskusi publik dengan tema ‘Tanda Tanya Pemberantasan Korupsi di Indonesia’, selain Novel Baswedan, Dr. Wendra Yunaldi, SH., MH., juga tampil sebagai narasumber.

~ aFS/bakaba

Next Post

Dosen Muda UNAND Dorong Demokratisasi Kampus

Rektor Universitas Andalas (UNAND), yang baru dilantik beberapa bulan lalu, Prof. Dr. Yuliandri, membuka ruang untuk berdialog dengan dosen muda Unand.
Manifesto Majelis Dosen Muda - bakaba.co