Webinar Bersinar – Pandemi Covid-19 telah menghempaskan perekonomian negara kita hanya dalam dua bulan. Dalam dua bulan lebih dapat dirasakan betapa sulitnya hidup di masa pandemi ini. Beberapa sektor perekonomian mengalami penurunan. Sebut saja yang paling terdampak adalah bisnis perhotelan, penerbangan, pariwisata, industri tekstil dan banyak lagi. Ratusan ribu karyawan dari sektor tersebut dirumahkan.
Dalam masa pandemi, kehilangan pekerjaan dan penghasilan merupakan pukulan berat. Perut lapar dan kecemasan memburu mereka meski sudah bersembunyi di balik tembok rumah sendiri. Sebab, tanpa mengusahakan apapun juga akan sangat berbahaya. Waktu karantina yang cukup lama membuat persediaan segera menipis terutama bagi yang tidak memiliki banyak tabungan. Mau tidak mau mesti memikirkan usaha ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan selama karantina. Usaha tersebut haruslah aman dan sedapat mungkin tidak memerlukan kontak fisik dengan orang lain.
Usaha kreatif
Beberapa gerakan usaha kreatif berkembang di masyarakat seperti jasa antarjemput makanan siap saji, bakul sembako online, grosir dan lapak pakaian online memperlihatkan prospek sangat menjanjikan selama masa karantina. Kelihatannya usaha-usaha kreatif ini dapat bertahan sampai masa new normal yang belum tentu kapan akan berakhir.
Selain beberapa bentuk usaha kreatif tersebut, ada satu usaha kreatif yang relatif sangat aman dan juga cukup menjanjikan jika mendapatkan pasar yang sesuai. Usaha tersebut sedang bersinar diam-diam dan terus berkilau. Ia adalah webinar.
Webinar merupakan singkatan dari web seminar. Semacam seminar yang diadakan secara online. Seminar jenis ini tidak membutuhkan ruang yang memadai seperti ballroom hotel atau aula kampus yang luas, tidak perlu banyak panitia dan irit biaya. Hanya perlu pemateri dan moderator dan aplikasi penunjang yang bisa diunduh melalui Google Playstore seperti Zoom, Skype, Google Meet dan StreamYard dan platform lainnya,
Di dunia maya, sudah mulai banyak panitia online yang menawarkan webinar. Peminat dapat memilih sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan bidang ilmu yang diminati. Di awal-awal pandemi, banyak yang memberikan webinar gratis. Barangkali hitung-hitung beramal selama pandemi.
Tak lagi gratis
Sekarang setelah semakin banyak dan beberapa sudah tidak gratis lagi. Beberapa webinar, mengharuskan pesertanya berinvestasi sejumlah uang. Dikatakan investasi barangkali karena peserta sedang menanam modal untuk masa depan. Ilmu yang didapatkan di webinar akan berguna dan menghasilkan di masa depan.
Investasi yang diberikan cukup mencengangkan yaitu di kisaran Rp 300.000 sampai Rp 750.000. Bukan harga yang murah untuk mengikuti sebuah seminar. Di masa pagebluk seperti ini sepertinya tidak akan banyak peserta yang berminat. Tapi sungguh mengejutkan. Di beberapa webinar berbayar, pesertanya justru membludak di tarif-tarif tinggi. Jumlah peserta bisa mencapai enam ratus orang. Kalau dipukul rata Rp 100.000/orang dikalikan enam ratus orang. Maka penghasilan sekali mengadakan acara mencapai Rp 60 juta. Tidakkah si webinar ini bersinar dalam diam?
Bidang-bidang yang diminati cukup bervariasi sesuai kebutuhan masing-masing peserta. Hampir semua bidang dapat dilakukan web seminar. Hal ini tergantung pada pilihan penggagas, tentu saja agar webinar yang diadakan akan diminati dan menghasilkan.
Seminar Kepenulisan
Webinar kepenulisan nampaknya menempati puncak peminat terbanyak sejauh pengamatan saya di media sosial. Garansi bisa menjadi penulis secara cepat dan adanya garansi akan menerbitkan buku membius banyak kalangan. Hal Ini menjadi magnet yang tak terbantahkan meski harus membayar mahal untuk ikut webinar.
Biasanya, peserta dari webinar berbayar ini benar-benar penulis pemula. Rata-rata oleh ASN, para guru, ibu rumah tangga dan orang-orang yang memang tertarik menjadi penulis walaupun kadang-kadang harus dimulai dari dasar (mulai dari bagaimana meletakkan titik koma).
Guru-guru belakangan dianjurkan untuk bisa menulis dan memiliki buku. Hal ini sangat berguna bagi pemenuhan kredit kenaikan pangkat sesuai instansi masing-masing. Instansi tersebut bisa saja dari swasta atau instansi negara. Sejauh ini, peminatnya lebih banyak dari kalangan guru ASN. Instansi swasta biasanya hanya guru tertentu yang ditunjuk untuk mengikuti webinar ini oleh yayasan. Sementara ASN bisa ikut secara pribadi.
Baca juga: Menulis itu Gampang
Ada satu platform kepenulisan yang memiliki anggota puluhan ribu. Platform tersebut cukup giat melakukan propaganda bahwa masing-masing guru setidaknya mesti memiliki satu buku. Hal ini menarik minat banyak sekali peminat. Webinar ini fokus seputar cara menulis dan menerbitkan buku. Jika nanti ada naskah yang mau terbit maka akan ada biaya tambahan untuk menerbitkan buku.
Ironinya, ada webinar kepenulisan yang tidak berbayar justru kelas-kelas sastra. Tujuannya untuk memperbaiki kualitas tulisan. Pesertanya rata-rata sudah menulis di berbagai media daring dan media cetak. Namun masih merasa ada yang kurang dalam kualitas dan merasa ada yang perbaiki. Mestinya, kelas inilah yang berbayar dengan harga yang tinggi.
Tema Sains
Seminar online dengan tema sains ini lebih serius, karena diikuti oleh akademisi. Untuk menjadi peserta, harus mengirimkan karya berupa jurnal ilmiah terkait tema seminar online. Dalam webinar ini ada keynote speaker ahli dan beberapa panelis sesuai tema. Webinar ini bertaraf nasional dan internasional.
Sebelumnya, untuk ikut seminar internasional perlu adanya mobilisasi dan biaya yang tidak sedikit. Dengan seminar online, maka semua itu (biaya dan waktu) bisa dipangkas. Panitia hanya perlu menghubungi ahli/pakar di bidang ilmu tertentu dan menjaring peserta yang juga memiliki kepentingan dalam pengembangan keilmuan tertentu. Setelah webinar, panitia perlu menyediakan sertifikat bagi peserta.
Webinar internasional ini juga lebih diminati, mengingat dapat memangkas banyak biaya. Panitia bisa menetapkan tarif di bawah standar biaya seminar internasional. Dana untuk seminar internasional ada yang mencapai USD 300 atau lebih. Acara ini pasti akan mendatangkan keuntungan memuaskan jika dikelola dengan baik.
Bidang Pendidikan
Webinar ini diikuti guru-guru yang ingin menambah ilmu dalam dunia pendidikan. Webinar ini bertujuan melatih guru menjadi kreatif dan inovatif dalam mengajar dan mendidik siswa. Webinar ini juga memasang tarif tinggi dan banyak peminat karena membahas metode-metode baru dan teori-teori baru dalam dunia pendidikan.
Seminar Bisnis
Webinar ini juga marak di media sosial, bahkan sebelum pandemi. Bisa dikatakan webinar bisnis merupakan penggerak dari banyak webinar yang ada. Keadaan di rumah saja selama pandemi memungkinkan pedagang-pedagang yang biasanya offline memindahkan lapak mereka ke dunia maya. Webinar bisnis akan membantu para pedagang atau pengusaha menemukan cara baru dalam berusaha.
Tema Parenting
Webinar tentang pengasuhan anak juga dapat dibuka bagi orang tua yang mungkin merasa perlu bantuan dalam mengasuh dalam masa pandemi ini. Ketika orangtua harus full time mengasuh anak sendiri tanpa bantuan guru di sekolah, webinar ini juga dapat membantu. Banyak model parenting beredar di medsos. Salah satunya metode terbaru yang sedang booming di Indonesia metode Montessori. Bagi pendidik dan praktisi home schooling ini bisa dimanfaatkan untuk membuka webinar parenting.
Banyak bidang yang bisa dikembangkan untuk mengadakan webinar seperti bidang atau topik kebudayaan, kesenian, pertelevisian, jurnalis, dan lain sebagainya.
Penggagas seminar online ini mestilah menentukan bidang benar-benar sesuai dengan keahlian panitia dan panitia juga harus bisa mendatangkan ahli yang kompeten untuk berbicara dalam bidang tersebut. Pastikan melihat pangsa pasar dengan jelimet. Hal ini juga menjadi penentu sebuah webinar diminati atau tidak.
Jika seseorang dapat mengelola webinar dan diminati banyak orang, maka orang tersebut akan dapat bertahan hidup bahkan hidup enak selama pandemi ini. Barangkali, juga dapat dipertahankan untuk masa depan yang lebih baik bahkan setelah pandemi berakhir.
Catatan yang tak kalah penting dari fenomena ini adalah webinar menjadi bukti bahwa manusia adalah makhluk dinamis. Manusia selalu bisa menyesuaikan diri dalam kondisi apapun. Manusia hanya akan berhenti kalau ia sudah mati.*)
Yogyakarta, 2020
~ Penulis, Fitra Yanti, Pemerhati Pengembangan Masyarakat, lulusan Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang. Konsentrasi Pengembangan Masyarakat Islam.
Aktif menulis esai, puisi dan cerpen di berbagai media massa seperti Harian Umum Kompas, Pikiran Rakyat, Tabloid Nova, Padang Ekspress, basabasi.co, langgam.id dan juga beberapa media daring lainnya. Bisa dihubungi via instagram @fitrayantizelfeni
~ Gambar oleh Armin Schreijäg dari Pixabay