Warga Menjarah Rumah Mewah Assad foto ist.

Warga Suriah Menjarah Rumah Mewah Presiden Assad Pasca Kejatuhan Rezim

Suriah Berubah: Rumah Presiden Assad Dimasuki Warga Pasca Jatuhnya Rezim

bakaba.co, Damaskus, Suriah – Kejatuhan rezim Bashar al-Assad memberikan dampak besar bagi warga Suriah, yang kini merasakan suasana baru setelah sekian lama hidup dalam ketegangan dan ketakutan. Puluhan warga, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat menjarah rumah mewah yang sebelumnya menjadi kediaman Presiden Bashar al-Assad di Damaskus. Rumah yang terletak di kawasan kelas atas Al-Maliki ini kini kosong, dengan hanya beberapa perabotan yang tergeletak berserakan, dan foto-foto Assad yang terjatuh di lantai.

Warga Suriah Berkeliling Rumah Presiden yang Ditakuti

Sebagai simbol kekuasaan dan penindasan, kediaman Assad selama ini dijaga ketat, dan tak ada warga biasa yang diperbolehkan mendekat. Namun, setelah serangan pemberontak yang berhasil menggulingkan kekuasaan Assad, rumah ini kini menjadi tempat yang penuh emosi bagi warga Suriah. Abu Omar, seorang pria berusia 44 tahun, menyatakan bahwa ia datang untuk membalas dendam setelah sekian lama merasa tertindas oleh rezim Assad.

“Saya datang untuk membalas dendam; mereka menindas kami dengan cara yang luar biasa,” ujar Abu Omar dengan penuh semangat. Dia juga memperlihatkan foto-foto yang ia ambil selama berada di dalam rumah tersebut. “Saya sangat senang berada di tengah-tengah rumahnya,” tambahnya, menunjukkan betapa besar kepuasan yang dirasakannya.

Kemenangan Pemberontak dan Kehilangan Rezim Assad

Warga Suriah terbangun pada hari Minggu, 8 Desember 2024, dengan suasana yang sangat berbeda setelah pemberontak berhasil memasuki Damaskus setelah 11 hari serangan kilat. Pemberontak mengklaim telah berhasil menggulingkan tirani Assad, yang dilaporkan telah melarikan diri dari negara tersebut.

Baca juga: Kekuasaan Bashar al-Assad di Suriah Berakhir Setelah 24 Tahun

Kehilangan Assad semakin terasa dengan sepinya rumah mewah yang kini dikelilingi oleh warga yang bebas bergerak. Di antara ruangan besar rumah, terdapat kamar-kamar yang kosong, aula resepsi yang hangus akibat serangan, serta beberapa bagian rumah yang menunjukkan sisa-sisa kehidupan mewah yang pernah dinikmati oleh sang presiden. Kini warga Suriah dengan leluasa menjarah rumah mewah itu.

Rasa Senang dan Harapan Baru di Tengah Kesedihan

Bagi banyak warga, keberhasilan pemberontakan ini merupakan titik balik dalam hidup mereka. Abu Omar, salah seorang warga yang menjelajahi rumah tersebut, mengungkapkan perasaannya yang bercampur aduk. “Saya tidak lagi merasa takut. Satu-satunya kekhawatiran saya adalah kita bersatu (sebagai warga Suriah) dan membangun negara ini bersama-sama,” ujarnya dengan penuh harapan.

Setelah sekian lama hidup di bawah kekuasaan otoriter dan ketakutan, kini warga Suriah merasakan kebebasan yang selama ini mereka impikan. Meski begitu, proses untuk membangun kembali negara ini tidak akan mudah, dan tantangan besar tetap ada di depan mata.

dts | bkb