Permukaan Matahari, Illustrate by AI
Jakarta | bakaba.co – NASA mencetak sejarah baru dalam eksplorasi antariksa dengan sukses memasuki korona Matahari, atmosfer bagian luar Matahari yang belum pernah dijelajahi. Misi ini dilakukan oleh Parker Solar Probe, pada misi kedelapan di bulan April, Parker Solar Probe akhirnya berhasil mencapai wilayah korona.
Korona Matahari adalah salah satu wilayah paling ekstrem di tata surya, dengan suhu rata-rata mencapai 2 juta derajat Fahrenheit. Selama misi, pesawat ini melakukan tiga perjalanan ke lapisan atmosfer, termasuk satu sesi yang berlangsung selama lima jam. Dalam perjalanan tersebut, Parker Solar Probe menggunakan alat khusus bernama Solar Probe Cup untuk mengumpulkan partikel atmosfer yang ada.
Peneliti menyebut pencapaian ini setara dengan misi pendaratan manusia di Bulan. Nicola Fox, Direktur Divisi Heliofisika NASA, mengatakan bahwa misteri korona Matahari telah menjadi perhatian para ilmuwan selama beberapa dekade. “Seperti duduk di pantai dan bertanya-tanya apa yang ada di bawah permukaan laut,” katanya.
Menurut Emanuel Sungging Mumpuni, PLT Kepala Pusat Riset Antariksa di Indonesia, penelitian ini sangat penting karena memberikan manusia pandangan lebih dekat terhadap permukaan Matahari. “Ini seperti momen manusia pertama kali mendarat di Bulan, namun kali ini kita bisa ‘mendarat’ di Matahari,” jelasnya.
Salah satu tujuan utama misi ini adalah mempelajari angin surya, aliran plasma dan partikel berenergi tinggi yang berasal dari korona. Angin surya ini memiliki dampak besar terhadap kondisi ruang angkasa, termasuk pada satelit dan komunikasi di Bumi. Dengan pemahaman lebih mendalam, para ilmuwan berharap dapat memprediksi aktivitas Matahari dan dampaknya pada teknologi manusia di masa depan.
rst | bkb
Sumber video : www.facebook.com/Vocativ
KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…
“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…
“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…
Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”
"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.
"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…