Categories: Sosial Seni Budaya

UGM Menyimpulkan Tidak Ada Unsur Plagiarisme dalam Buku Sejarah Dosen Sri Margana

Hasil Investigasi Tim Ad Hoc Universitas Gadjah Mada

bakaba.co | Yogyakarta – Tim Pencari Fakta (ad hoc) yang dibentuk oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyimpulkan bahwa tidak terdapat unsur plagiarisme dalam dua buku sejarah yang ditulis oleh dosen sejarah UGM, Sri Margana. Kesimpulan ini mengacu pada pengutipan yang dinilai sesuai dengan kaidah akademik.

Dekan FIB UGM, Setiadi, dalam keterangan resminya pada Jumat (15/11/2024), menyatakan, “Tim ad hoc berkesimpulan bahwa kedua buku tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai plagiasi.” Buku yang dimaksud adalah Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796–1810: Sebuah Biografi Politik dan Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV ke Abad XXI.

Kepustakaan Populer Gramedia Menanggapi Temuan UGM

Merespons hasil investigasi UGM, penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), yang menerbitkan buku Kuasa Ramalan karya sejarawan Inggris Peter Carey, mengaku tidak lagi merasa perlu mengeluarkan pernyataan tambahan.

Baca juga: Tanah Rawa: Seminar Literasi dan Bedah Buku Iyut Fitra

“Biarkan publik menilai klarifikasi UGM,” kata Editor Senior KPG, Candra Gautama, saat dihubungi pada Sabtu (23/11/2024). Candra menegaskan bahwa klarifikasi sebelumnya yang dirilis KPG pada 4 November 2024 sudah cukup memuat bukti-bukti terkait dugaan plagiarisme.

Dalam dokumen tersebut, KPG melampirkan perbandingan antara cetakan pertama dan kedua buku karya Sri Margana dengan cetakan kedua dan ketiga. Bukti-bukti itu dipandang memadai bagi publik untuk mengevaluasi apakah ada unsur plagiasi dalam karya akademik tersebut.

Kritik Terhadap Proses Investigasi Tim Ad Hoc

Candra juga menyampaikan kritik terhadap proses investigasi tim ad hoc. Ia mengungkapkan bahwa KPG tidak pernah diundang oleh Universitas Gadjah Mada untuk memberikan keterangan selama proses investigasi berlangsung.

“UGM seharusnya mengungkapkan siapa saja anggota tim ad hoc ini karena masalah ini sudah menjadi isu publik,” katanya. Menurutnya, keadilan dan kredibilitas akademik dapat terjaga apabila semua data, termasuk dari pihak yang memiliki bukti berbeda, diperiksa secara menyeluruh.

Respons Peter Carey atas Temuan UGM

Sejarawan Inggris Peter Carey turut menanggapi temuan UGM. Melalui pesan singkat pada Minggu (24/11/2024), Carey mempertanyakan kesimpulan UGM yang menyatakan tidak ada plagiarisme dalam buku tersebut.

“Jika tidak ada plagiarisme, mengapa mereka menyetujui permintaan KPG untuk menarik dan menghancurkan cetakan pertama dan kedua buku itu?” tanya Carey. Ia menilai langkah tersebut menunjukkan indikasi serius bahwa plagiarisme mungkin telah terjadi.

Carey juga mengkritik langkah UGM yang dianggapnya melindungi pelaku plagiarisme. Ia menyebut hal ini mencerminkan penurunan standar moral dan profesional di lingkungan akademik Indonesia.

jsp | bkb

redaksi bakaba

Share
Published by
redaksi bakaba
Tags: apakah ada plagiarisme dalam buku Madiun Sri Margana menurut UGMapakah UGM melibatkan pihak lain dalam investigasi plagiarisme buku Sri Marganaapakah Universitas Gadjah Mada melindungi pelaku plagiarisme dalam buku Sri Marganabuku sejarahbuku sejarah Madiunbuku sejarah Madiun Sri Margana dan isu plagiarisme dalam dunia akademikbuku sejarah Raden Rangga Prawiradirdja III Madiundugaan plagiasiFakultas Ilmu BudayaFakultas Ilmu Budaya UGMhasil investigasi tim ad hoc Universitas Gadjah Mada terkait plagiarisme buku Sri Marganahasil investigasi UGMinvestigasi plagiarismekaidah akademikkarya akademikKepustakaan Populer Gramediakesimpulan tim ad hocklarifikasi KPGklarifikasi KPG tentang bukti plagiarisme dalam buku Sri Marganaklarifikasi KPG terkait plagiarisme buku Sri Marganakonflik akademik Indonesiakritik Peter Carey terhadap UGM soal dugaan plagiarismekritik terhadap proses investigasi tim ad hoc UGM terkait dugaan plagiarismekritik terhadap UGMKuasa RamalanMadiunpenelitian akademikpenerbit KPGpenerbit KPG respons soal temuan plagiarisme buku Sri Marganapengaruh keputusan UGM dalam dugaan plagiarisme terhadap kredibilitas akademikperan Universitas Gadjah Mada dalam memerangi plagiarisme akademikperbandingan cetakan pertama dan kedua buku Sri MarganaPeter CareyPeter Carey pertanyakan kesimpulan UGM soal plagiarisme buku Sri Marganaplagiarismeplagiarisme akademikplagiarisme buku sejarahproses investigasiproses investigasi dugaan plagiarisme buku Sri Margana oleh UGMRaden Rangga Prawiradirdjarespons Kepustakaan Populer Gramedia terhadap temuan plagiarisme UGMsejarah Indonesiasiapa saja anggota tim ad hoc UGM dalam investigasi plagiarisme Sri MarganaSri Marganastandar profesional akademiktantangan terhadap keadilan dan kredibilitas akademik dalam investigasi plagiarisme Sri Marganatidak ada unsur plagiarisme dalam buku sejarah Sri Margana menurut UGMtim ad hocTim Ad Hoc UGMUGMUniversitas Gadjah Mada

Recent Posts

KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi LPEI Rp900 Miliar

KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…

6 bulan ago

Erick Thohir Bahas Korupsi Pertamina dengan Jaksa Agung

“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…

6 bulan ago

DKPP Pecat Empat Komisioner KPU Banjarbaru, Kalsel Ambil Alih PSU

“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…

6 bulan ago

Pertemuan Trump-Zelensky Berubah Tegang, Picu Kemarahan Trump

Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”

6 bulan ago

Deddy Sitorus Tuntut KPU Daerah Dipecat Gegara PSU

"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.

6 bulan ago

Kejati Jakarta Ungkap Penyelewengan Rp 11,5 Miliar oleh Jaksa AZ

"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…

6 bulan ago