Artinya, ada filsafat di Minangkabau, namun karya filsafat itu tidak ditulis di atas kertas atau medium lain karena kuatnya budaya…
Kato Nan Ampek tidak lagi menjadi domain yang penting bagi kebanyakan orang Minangkabau. Bahkan banyak yang tidak lagi memahami maknanya…