Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, beri keterangan pers pasca bertemu Marco Rubio terkait konflik Ukraina, dok. ist
Jakarta, bakaba.co – Rusia dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan di Saudi Arabia, Selasa, (18/02/2025) untuk membahas berbagai isu penting, termasuk hubungan diplomatik dan situasi di Ukraina. Dalam pertemuan tersebut, antara Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, dan Marco Rubio Sekretaris Luar Negeri Amerika Serikat, perwakilan kedua negara menyoroti perlunya menyelesaikan permasalahan terkait misi diplomatik secara permanen.
Meskipun diskusi ini tidak serta-merta mendekatkan posisi kedua negara, ada kesepahaman bahwa dialog perlu terus berlanjut. Baik Rusia maupun AS menegaskan komitmen mereka untuk mencari solusi konkret dalam hubungan internasional dan ekonomi global.
Dalam pembahasan terkait Ukraina, Rusia menegaskan bahwa keterlibatan NATO dalam konflik tersebut merupakan kesalahan besar dari pemerintahan Biden. Rusia menyebut bahwa kebijakan Biden yang menarik Ukraina ke dalam NATO menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk situasi saat ini.
“Ini adalah kesalahan terbesar Biden dan Pemerintahannya” ujar Sergey Lavrov
“Jika saja Trump adalah presiden pada saat itu, dia tidak akan mungkin membuat semua hal ini terjadi” jelas Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Federasi Rusia
Baca juga: Trump Singkirkan Eropa dari Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina
Rusia juga mengkritik kehadiran pasukan NATO di Ukraina, baik di bawah bendera NATO, Uni Eropa, maupun nasional masing-masing negara. Mereka menegaskan bahwa keberadaan pasukan asing di wilayah Ukraina tetap tidak dapat diterima oleh Moskow.
Di sisi lain, AS dikabarkan akan menunjuk seorang perwakilan khusus untuk menangani perundingan terkait Ukraina. Rusia menyatakan bahwa mereka juga akan merespons dengan mengirimkan perwakilan yang setara guna membahas solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Pembicaraan antara Rusia dan AS ini mencerminkan upaya kedua negara dalam meredakan ketegangan global. Namun, masih belum jelas apakah pertemuan ini akan menghasilkan langkah nyata dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.
Ke depan, dinamika hubungan antara Rusia, AS, dan sekutu NATO masih akan terus menjadi perhatian dunia. Respons dari negara-negara Eropa dan langkah politik Washington akan sangat mempengaruhi jalannya negosiasi dan perkembangan di lapangan. Mengingat Keith Kellogg utusan khusus Presiden Trump mengungkapkan tidak akan melibatkan Uni Eropa dalam mencari penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina.
rst | bkb
"Dengan ini saya nyatakan, apa yang menjadi tuntutan saudara-saudara semua, pemerintah akan menerima dan mempelajari…
"Sampai dengan hari ini tidak ada politisasi, tidak ada hal-hal yang berhubungan dengan itu. Kami…
Prof. Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975. Ia dikenal sebagai guru besar…
Aspidsus Kejati Sumsel, Umaryadi, menyatakan bahwa kasus ini melibatkan unsur suap dan gratifikasi yang jelas…
"Hari ini, akan ada pelantikan beberapa pejabat. Sore nanti ya," ujar Mayor Teddy Indra Wijaya…
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan tuntutan denda dan ganti rugi senilai total Rp17,7 triliun terhadap tiga…