bakaba.co | Bukittinggi | Wabah Corona: Covid-19 di Sumbar belum kunjung mereda. Pemda Sumbar semakin memperketat mobilitas orang, melarang masyarakat berkumpul dan berada di keramaian acara, pasar, pesta dan aktivitas yang berpotensi memperluas penyebaran virus Covid-19.
Protokol social distancing, physical distancing telah diterapkan di kota/kabupaten di Sumbar. Kota Bukittinggi melakukan hal yang agak berbeda. “Pasar-pasar di Bukittinggi tetap dibuka. Jika ada para pedagang yang datang dari luar, silakan masuk ke Sumatera Barat. Tetapi di perbatasan kota akan kami tes suhu panasnya. Jadi, saya informasikan tidak ada pasar yang ditutup di kota Bukittinggi ini.”
Begitu pernyataan Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Rabu siang tadi (1/4) di Pasar Aur kuning Bukittinggi melalui wireless untuk memperkeras suaranya.
Seperti diketahui, tiga hari lalu Gubernur Sumbar menetapkan beberapa langkah taktis untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19. Mulai dengan meminta perantau tidak pulang kampung dalam kondisi darurat Corona sekarang. Meminta masyarakat menahan diri untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang paling mendesak, menghindari keramaian, tidak melakukan kegiatan bersama, tidak melaksanakan pesta, acara dan kegiatan yang berpotensi terjadinya penyebaran virus Covid-19. Bahkan Gubernur menghentikan beroperasinya bus/travel antarkota/kabupaten dalam propinsi, serta memperketat dan memeriksa arus manusia/penumpang bus pada delapan pintu masuk Sumbar.
Setiap kota/kabupaten di Sumbar juga melakukan langkah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Pemda Kota Padang memperlakukan KLB (keadaan luar biasa) dengan merazia/membubarkan kegiatan keramaian dan aturan yang ketat agar warga menjaga jarak dengan warga lain.
Pemda Kota Payakumbuh menutup akses masuk kota bagi orang yang tidak bertujuan ke dalam kota Payakumbuh dan mengarahkan kendaraan ke jalur pinggir kota.
Pemda Agam, memiliki beberapa langkah termasuk menghentikan aktivitas di semua pasar tradisional dan mengganti dengan kegiatan pasar murah yang lebih menjamin keteraturan orang berbelanja bahan kebutuhan pokok.
Pemda kota dan kabupaten lain berusaha melakukan berbagai protokol yang prinsipnya bisa memutus penyebaran virus Covid-19. Sampai hari ini, Rabu (1/4), Pemprov Sumbar merilis informasi, masyarakat yang positif suspect virus Covid-19 sudah 12 orang, pasien dalam perawatan 36 orang dan meninggal 1 orang. Kota Bukittinggi sendiri, sudah ada 2 orang warga yang positif suspect virus Covid-19.
Box Disinfektan
Walikota Bukittinggi dalam video berdurasi 3.19 menit, yang beredar di medsos terkesan kontra-produktif dengan langkah ketat yang dilakukan provinsi, dan berbagai kota, kabupaten lain di Sumbar.
Dengan menyatakan secara terbuka bahwa pasar-pasar di Bukittinggi tidak ditutup, Ramlan Nurmatias menjanjikan akan memasang alat disinfektan berbentuk box di pintu masuk pasar. Nanti, dengan alat itu, pedagang yang masuk pasar melewati box disinfektan, masuk bersih, keluar pun bersih. “Mohon bersabar, kita pemerintah akan melakukan ini semua. Kuncinya satu, saya minta seluruh pedagang pakai masker,” ujar Ramlan.
Pada bagian lain pernyataannya Ramlan mengatakan, “Kita masih dalam suasana siaga. Bukittinggi sudah saya nyatakan darurat,” katanya.
~ aFS/bakaba
~Catatan Redaksi:
Untuk menghindari kesan tendensius, judul berita semula: Covid-19: Gubernur Perketat, Wako Ramlan ‘Perlonggar’ kami ganti dengan judul yang sekarang.
~Gambar oleh Fathromi Ramdlon dari Pixabay