Pesta seks Canggu Ilustrasi oleh Aberrant Realities dari Pixabay
bakaba.co, Bali, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali baru-baru ini mengungkapkan sebuah pesta seks dan narkoba yang melibatkan puluhan warga negara asing (WNA) di sebuah vila di Canggu, Kabupaten Badung, Bali. Penggerebekan yang terjadi pada Sabtu (21/12) tersebut, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa pesta yang berkedok acara Natal dan Tahun Baru 2025 ini, ternyata melibatkan narkoba jenis Benzo dan THC.
Pada Sabtu malam, BNNP Bali berhasil menggerebek sebuah vila di Canggu yang menjadi tempat berlangsungnya pesta seks tertutup yang melibatkan sekitar 50 WNA. Pesta tersebut diketahui diorganisir secara eksklusif, dengan undangan khusus yang mengharuskan para peserta membayar sejumlah uang untuk bisa hadir.
Kombes I Made Sinar Subawa, Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali, mengungkapkan bahwa pesta seks dan narkoba ini diadakan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru 2025, namun sangat tertutup. Para peserta hadir dalam keadaan yang sebagian besar tidak saling mengenal, baik yang datang sebagai pasangan maupun yang datang sendirian. “Undangan hanya diberikan kepada orang-orang yang dikenal oleh penyelenggara,” ujar Sinar Subawa dalam rilis kasus yang diadakan pada Senin (23/12).
Baca juga: Bali Masuk Daftar Destinasi yang Tak Layak Dikunjungi Tahun 2025
Dalam penggerebekan pesta seks itu, anggota BNNP Bali dibantu oleh anjing pelacak K-9 yang berhasil menemukan narkotika jenis Benzo dan THC di dalam vila tersebut, termasuk di lipatan sofa yang ada di sana. “Kami menemukan narkotika ini di sofa-sofa itu,” kata Sinar Subawa. Hasil pemeriksaan terhadap sembilan orang WNA yang berada di tempat kejadian, ditemukan bahwa satu orang positif THC, sedangkan tujuh lainnya positif mengonsumsi narkotika jenis Benzo.
Di antara yang ditangkap, seorang pria asal Rusia yang bertindak sebagai penanggung jawab pesta seks dan narkoba, terbukti positif THC. Dia kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwajib. Sementara itu, sejumlah WNA lainnya hanya didata sebelum dipulangkan ke negara asal mereka. “Kami data dan kami suruh kembali,” lanjut Sinar.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus penyalahgunaan narkoba di Bali, khususnya yang melibatkan warga asing. Meski demikian, aparat kepolisian dan BNNP Bali terus berupaya untuk menanggulangi kasus semacam ini, serta menjaga ketertiban dan keamanan bagi masyarakat di Bali.
idy | bkb
Ilustrasi oleh Aberrant Realities dari Pixabay
KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…
“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…
“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…
Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”
"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.
"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…