Proyek JTTS Tol Pekanbaru-Rengat, foto ist.
bakaba.co, Pekanbaru – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mempercepat pembebasan lahan untuk proyek strategis Jalan Tol Pekanbaru-Rengat. Targetnya, seluruh lahan rampung pada pertengahan 2025, sehingga jalan tol ini dapat beroperasi sesuai jadwal pada akhir 2026.
Kepala Biro Pembangunan Setdaprov Riau, Muhammad Firdaus, menjelaskan bahwa pemerintah pusat bersama pemerintah daerah melakukan koordinasi intensif dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan instansi terkait untuk mempercepat proses ganti rugi lahan.
“Kami telah memfasilitasi percepatan ganti rugi lahan, meski masih ada kendala di beberapa lokasi. Hingga saat ini, dari lebih dari 6.000 bidang tanah yang harus dibebaskan, baru 204 bidang yang selesai pembayaran ganti rugi. Sebanyak 1.682 bidang masih berada di kawasan hutan, sementara 152 bidang lainnya dalam tahap verifikasi,” kata Firdaus pada Senin, 23 Desember 2024.
Baca juga: Jalan Tol Padang Sicincin Resmi Beroperasi Fungsional Sambut Libur Nataru
Proses pembebasan lahan mengalami beberapa kendala, terutama terkait kepemilikan lahan ganda di beberapa wilayah, seperti Desa Tarai Bangun, Karya Indah, dan Rimbo Panjang. Firdaus mengungkapkan bahwa ada kasus di mana satu bidang tanah diklaim oleh lebih dari satu orang, bahkan hingga lima pihak.
“Masalah ini akan diselesaikan di pengadilan untuk menentukan kepemilikan yang sah. Meski begitu, pemerintah telah menyiapkan dana ganti rugi, sehingga pembayaran akan segera dilaksanakan setelah proses finalisasi,” jelas Firdaus.
Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Riau terus mendampingi kementerian dan pihak terkait untuk memastikan percepatan proses, termasuk melibatkan camat dan kepala desa untuk menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan.
Selain pembebasan lahan, pengerjaan fisik Jalan Tol Pekanbaru-Rengat terus berjalan di berbagai titik, baik di Kabupaten Kampar maupun Kota Pekanbaru. Proyek yang menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antardaerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Riau.
“Ini proyek strategis nasional yang sangat dinantikan masyarakat. Kami memastikan semua proses berjalan sesuai target. Tol ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur Sumatra,” tegas Firdaus.
Proyek Tol Pekanbaru-Rengat ditargetkan selesai pembangunannya pada 2025 dan dioperasikan pada akhir 2026. Pemerintah optimistis jalan tol ini akan memberikan dampak positif bagi mobilitas dan daya saing ekonomi di wilayah Riau dan sekitarnya.
jun | bkb
“Kita harus menawarkan solusi dan produk yang inovatif serta kompetitif secara global,” ujarnya.
Tito Karnavian menyinggung hal ini dengan menyatakan bahwa tanggung jawab utama kepala daerah adalah kepada…
"Dengan ini saya nyatakan, apa yang menjadi tuntutan saudara-saudara semua, pemerintah akan menerima dan mempelajari…
"Sampai dengan hari ini tidak ada politisasi, tidak ada hal-hal yang berhubungan dengan itu. Kami…
Prof. Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975. Ia dikenal sebagai guru besar…
Aspidsus Kejati Sumsel, Umaryadi, menyatakan bahwa kasus ini melibatkan unsur suap dan gratifikasi yang jelas…