bakaba.co | Sumbar | Pembatasan Sosial Berskala Besar, PSBB, di Sumbar sudah berjalan tiga hari. Kemarin, hari kedua PSBB, perantau dari berbagai daerah yang pulang ke kampung mereka di Sumbar sudah tercatat 113.794 orang. Rata-rata 4.741 orang per hari.
“Terkait PSBB kita berharap perantau tidak pulang kampung. Jika terpaksa pulang ya harus ikuti aturan, diisolasi atau dikarantina selama dua pekan,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam ekspos video yang dipublish Biro Humas Pemda Sumbar, Kamis, 23 April 2020.
Perantau atau orang masuk ke Sumbar terus tak terbendung. Ada 10 pintu masuk ke Sumbar, dari timur, utara, selatan dan termasuk dari angkasa ke bandara BIM.
Dari pantauan bakaba.co, di wilayah kota dan kabupaten sejak Rabu, hari pertama PSBB, terlihat aparat dalam tim gugus tugas mengawasi masyarakat. Di batas-batas kota dan kabupaten dalam propinsi, petugas saling memeriksa orang yang masuk daerah mereka. Setiap orang dihentikan, diperiksa jumlah penumpang kendaraan, masker, sarung tangan. Suhu badan setiap orang dicek dengan alat yang didekatkan ke kening. Akibatnya, antrian menumpuk, orang saling dekat, sepeda motor berdekatan.
Dikarantina
Selain memeriksa warga, orang yang melintas masuk atau menuju kota, yang datang dari luar provinsi diperiksa lebih cermat. Protokol kesehatan yang dijalankan terkait PSBB, setiap orang yang datang dari luar Sumbar diperiksa, lalu diisolasi mandiri atau dikarantina di tempat yang disiapkan Pemda.
Sampai hari kedua PSBB, informasi Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, sudah ada 224 orang perantau dan orang berkunjung ke Sumbar yang dikarantina. Dari jumlah itu, 103 orang masih di tempat karantina dan 121 lagi telah selesai masa pengkarantinaan.
Kamis kemarin, ada 72 PPT (Pelaku Perjalanan daerah Terjangkit) dari Malaysia dikarantina di Asrama PPSDM Baso sebagai Pusat Karantina Sumbar
Keadaan warga yang masih di karantina: 13 orang berstatus ODP, 77 orang PPT dari Malaysia dikarantina di Asrama PPSDM Baso dan OD-CPR (orang dengan covid positif ringan) sebanyak 13 orang.
Selain di asrama PPSDM Baso, warga masyarakat yang dikarantina di beberapa tempat lain yakni: Bapelkes Gunung Pangilun, 13 OD-CPR (orang dengan covid positif ringan), BLK Padang Panjang, 5 orang, status ODP, BPP Banda Buek, 9 orang ODP, PPSDM Baso, 75 orang PPT dan 1 orang ODP.
Setelah PSBB berjalan dua hari, Pemprov Sumbar mengimbau agar gugus tugas kabupaten dan kota bisa lebih mengefektifkan isolasi di tempat karantina yang disediakan daripada isolasi mandiri di rumah.
“Karantina dilakukan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam proses isolasi di rumah sendiri. Juga alternatif ketika adanya beberapa peristiwa penolakan dari masyarakat,” ujar Jasman Rizal.
aFS/bakaba
Gambar oleh Ihsan Aditya dari Pixabay