Pemungutan Suara Ulang karena Kota Suara dibakar foto courtesy Polda Jambi
bakaba.co, JAMBI – Lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Sungai Penuh, Jambi, menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Senin (2/12/2024). PSU ini dilaksanakan setelah insiden pembakaran kotak suara yang terjadi pada Rabu (27/11/2024). Peristiwa tersebut diduga dilakukan untuk memanipulasi hasil pemilihan dan mendorong diadakannya PSU.
Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, menyatakan bahwa aksi pembakaran tersebut bertujuan untuk memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
“Motif para tersangka adalah mendorong Pemungutan Suara Ulang di sejumlah TPS agar salah satu paslon memperoleh kemenangan,” ujar Andri pada Senin (2/12/2024).
Hingga kini, lima dari sembilan pelaku pembakaran telah ditangkap. Mereka berinisial EP, AI, IP, R, dan HH. Meski begitu, polisi masih mendalami apakah aksi mereka dilakukan atas perintah pihak tertentu.
Lima TPS yang terlibat dalam PSU adalah:
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sungai Penuh, Jumiral, menjelaskan bahwa total surat suara yang dicetak untuk Pemungutan Suara Ulang mencapai 2.392 lembar. Jumlah ini terdiri dari 501 surat suara untuk Desa Dujung Sakti, 572 untuk Koto Limau Manis, 302 untuk Desa Permai Indah, 411 untuk Renah Kayu Embun, dan 545 untuk Koto Duo.
Menurut anggota KPU Jambi, Yanto, dari lima TPS yang menggelar PSU, tiga TPS melaksanakan pemungutan ulang khusus untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Sungai Penuh. Sementara itu, dua TPS lainnya juga menggelar pemilihan ulang untuk pemilihan gubernur Jambi.
Para pelaku pembakaran kotak suara kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 406 KUHP terkait tindak pidana perusakan, serta Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana yang dilakukan bersama-sama. Proses hukum terhadap para tersangka masih berlangsung untuk mengungkap dugaan keterlibatan pihak lain dalam insiden ini.
hgi | bkb
KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…
“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…
“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…
Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”
"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.
"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…