Kemajuan teknologi dan informasi saat ini telah menghilangkan sekat-sekat kebangsaan, memudahkan masuknya paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia dalam Empat Pilar Kebangsaan
[26] Yahudi: Israil, sang Pejalan Malam
Yakub berangkat dari Hebron pada malam hari. Yakub senang berjalan malam dan istirahat di siang hari. Oleh rombongannya dia digelari orang yang suka berjalan malam. Kata Israil, itu berarti orang yang suka berjalan malam
[19] Minangkabau: Intrik Mengarah ke Adityawarman
Dyah Wiyat dan Wijaya Rajasa berubah sikap dan ingin menyingkirkan Gajah Mada dari Majapahit. Walaupun demikian mereka tetap tidak berkenan menjadikan Aditya berperan di Majapahit
Nabi Muhammad dan Politik Antroposentris (4-Tamat)
Sistem khilafah orisinalitasnya dibangun oleh sahabat yang empat orang, bukan oleh Muhammad
Semangat Awal Pendirian PKDP Dihadirkan
Penghargaan itu makin melengkapi penghargaan lain yang telah diterima sebelumnya seperti dibuatkan nama salah satu ruas jalan di Kota Pariaman dan nama taman di Pantai Gandoriah
[18] Minangkabau: Perang Bubat dan Jabatan Gajah Mada Dicopot
Adityawarman tidak hadir pada upacara perabuan. Dia hanya dapat hadir pada acara peletakan abu pada kuil perabuan. Pada acara itu Adityawarman bertemu dan berbicara sebentar dengan Gajah Mada, Naladewa dan Senoaji. Pejabat tinggi Maja pahit lainnya menghindar untuk bertemu Adityawarman
Nabi Muhammad dan Politik Antroposentris (3)
Muhammad bereksperimen langsung untuk membentuk sebuah sistem yang tidak saja hanya super body, power full dan berwibawa, melainkan juga memperkuat jiwa, kesadaran dan politik akal sehat untuk menyeimbangkan antara kekuasaan dengan jiwa manusia
[25] Yahudi: Ibrahim, Hebron dan Mekah
Suatu waktu Ibrahim kedatangan tamu
Untuk makan tamunya, Ibrahim menyembelih sapi yang sangat muda. Saat bersantap, Ibrahim melihat tangan tamunya tak sampai ke makanan yang diambilnya. Ibrahim menyadari bahwa tamunya itu adalah malaikat