Merawat Bumi dan Bank Sampah

redaksi bakaba

Bank Sampah dan Eco Enzyme (BaSe) Koperasi Mandiri Dan Merdeka (KMDM) mencoba berkontribusi dalam pemberdayaan setiap orang untuk mengatasi permasalahan lingkungan

Bank sampah - Image by annca from Pixabay
Image by annca from Pixabay

Bank Sampah – Masalah lingkungan menjadi isu global yang meresahkan bagi hampir semua umat manusia di atas bumi. Saat ini ada lebih dari 7,7 miliar orang di planet bumi. Butuh waktu hingga awal 1800-an bagi populasi dunia untuk mencapai satu miliar, kini penambahan sebanyak satu miliar orang pada setiap 12-15 tahun.

Menghilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, polusi, penggundulan hutan, kekurangan air dan makanan, semuanya diperburuk oleh jumlah manusia yang terus bertambah, dampaknya terhadap lingkungan adalah produk dari konsumsi dan jumlah manusia.

Ada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Sustainable Development Goals (SDGS) bertujuan untuk mencapai kehidupan layak bagi semua orang di bumi yang sehat pada tahun 2030.

Sebagian besar tujuan tersebut kemungkinan akan terlewatkan karena telah mengalami kegagalan dalam mengatasi pertumbuhan populasi manusia. Solusi positif yang memberdayakan penduduk bumi menjadi kunci untuk memenuhi SDGs.

Bank Sampah dan Eco Enzyme (BaSe) Koperasi Mandiri Dan Merdeka (KMDM) mencoba berkontribusi dalam pemberdayaan setiap orang untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang mengancam kehidupan manusia di muka bumi tersebut. Terutama melalui pengelolaan sampah, pembuatan eco enzyme, ecobrick, komposter, dan solar biodigester.

Semua kegiatan yang diselenggarakan oleh KMDM tersebut dikelola dengan menginstitusionalisasikannya dengan pendirian Bank Sampah dan Eco Enzyme (BaSE) KMDM pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020, dengan Direktur yaitu Dikky Dores, seorang Sarjana Ilmu Teknik Lingkungan yang juga Anggota KMDM.

Baca juga: Paradigma ‘Deep Ecology’ dalam Hukum Lingkungan

Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Ecobrick adalah botol plastik yang dikemas dengan plastik bekas kepadatan kepadatan tertentu. Berfungsi sebagai blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobricks dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai barang, termasuk furnitur, dinding taman, dan struktur lainnya. Komposter adalah alat pengolahan sampah organik rumah tangga melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas yang dibenamkan ke dalam tanah atau pembuatan kompos yang membantu dekomposer atau bakteri pengurai untuk menguraikan bahan organik. Pengaplikasian sistem solar biodigester berada di ruang terbuka, merupakan kombinasi dari sistem biopori (lubang resapan) dan komposting. Mediumnya adalah tanah yang digali, lalu menyerap kandungan sampah organik melalui proses panas matahari.

Aktifitas di KMDM, foto VS
Aktifitas di KMDM, foto VS

Sampai saat ini, BaSE-KMDM telah menyelenggarakan dua kali pelatihan pengelolaan bank sampah dan pembuatan eco enzyme di Gudang Pasar Rabu Tani (PRT) dan Kantor KMDM di Palimo Cluster, Jalan Sungai Balang Nomor 29, Cupak Tangah, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Indonesia pada Rabu, 29 Juli 2020 dan Rabu, 5 Agustus 2020. Kegiatan tersebut dibuat secara reguler atau rutin seminggu sekali dengan pelatih atau mentor Syaifuddin Islami, seorang Direktur Bank Sampah Unit (BSU) Andalas Sepakat dan Ketua Komunitas Eco Enzyme Padang (KEEP).

Sebelumnya, juga diselenggarakan Workshop Online Koperasi Mandiri Dan Merdeka (KMDM) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas via Zoom Meeting, pada 18 Juni 2020 dengan narasumber yang sama dan dimoderatori oleh Novalinda (Anggota KMDM).

Nasabah BaSE-KMDM sejak dibuka pertama kali sudah mencapai enam orang yang untuk pembukaan rekeningnya harus menyetorkan sampah non-organik seperti berbahan kertas, plastik, kaca, dan logam. Para Nasabah tersebut terutama adalah Dosen-Dosen Universitas Andalas yang sudah bergabung di KMDM, juga para produsen dan konsumen PRT KMDM. BaSE-KMDM dalam penyelenggaraan pelatihan operasi bank sampah dan pembuatan eco enzyme. Selain bekerja sama dengan BSU Andalas Sepakat dan KEEP, juga dengan Bank Nagari melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya.

BaSE-KMDM menyelenggarakan pelatihan langsung di kantor, juga akan menyelenggarakan di berbagai kompleks perumahan dan di kampung-kampung di Kota Padang melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan setempat.

~ Virtuous Setyaka | Dosen HI FISIP Unand dan Ketua KMDM.

~ Image by annca from Pixabay

Next Post

Akhlak Kebangsaan

Ibn Sina menyebutnya dengan al-Madinah al-Hasanah al-Siyrah. Di mana pemimpin dan masyarakatnya tunduk kepada moralitas kebangsaan yang tidak tertulis.
Akhlak Kebangsaan - Image by Andreas Danang Aprillianto from Pixabay

bakaba terkait