bakaba.co, Swiss – Saat menghadiri High Level Dialogue on Zero Budget Natural Farming pada Selasa (22/1/2019) di Davos Swiss, Menko Luhut berkomunikasi dengan Chief Minister Andhra Pradesh. Luhut membahas kerja sama pertanian dalam penerapan Zero Budget Farming di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pertanian alami dan berkelanjutan di Indonesia.
Komitmen Pengurangan Penggunaan Pupuk Kimia
Pembicaraan keduanya adalah mengenai kerja sama pertanian alami di Indonesia berbiaya nol atau Zero Budget Natural Farming (ZBNF).
“Kami akan mengirim perwakilan 6 Kabupaten bulan depan ke Andhra Pradesh. Kami harap mereka dapat dilatih dalam satu kurun waktu sehingga mereka bisa bawa pulang teknologi dan pengetahuan tersebut ke Indonesia, sehingga kami bisa meningkatkan kualitas petani Indonesia,” ujar Menko Luhut yang menginginkan implementasi riil dan cepat dari kerja sama pertanian tersebut.
“Kami mau mengurangi penggunaan pupuk kimia, karena membawa dampak negatif terhadap kesehatan dan tingginya biaya yang harus ditanggung petani,” komitmen Menko Luhut menunjukkan bahwa kesejahteraan petani telah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia.
“Saya percaya ini bisa membantu Indonesia mengurangi kemiskinan. Kami ingin bergerak cepat,” ungkap Menko Luhut lebih lanjut tentang implikasi kerja sama ini.
“Indonesia dan India memiliki kesamaan nasib, yaitu subsidi pupuk kimia. Jika kita bisa survive lebih baik tanpa subsidi dan bahkan tanpa pupuk kimia, maka itu adalah sebuah solusi yang win-win terutama untuk planet ini,” dukung Satya Tripathi selaku asisten Sekjen PBB untuk program lingkungan. Dia berharap Indonesia dan Andhra Pradesh dapat berkolaborasi dalam kerjasama pertanian demi kebaikan bersama dan dunia.
ZBNF: Solusi Pertanian Alami Berbiaya Rendah
ZBNF adalah sebuah program yang menjauhkan para petani dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam kegiatan agrikultur. Mengadopsi pendekatan Agroecology, ZNBF menghindarkan petani dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia, sekaligus meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan.
Baca juga: Pentingnya Hutan Bakau: Manfaat dan Peranannya Bagi Ekosistem
Program Zero Budget Farming menawarkan solusi untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, mengurangi biaya, dan meningkatkan kesejahteraan petani
Pemerintah Andhra Pradesh sendiri telah mengimplementasikan program ini sejak 2016 dengan melibatkan 40.000 petani. Jumlah ini berkembang menjadi 523.000 orang petani pada 2018.
Dengan ZBNF, produksi padi di Andhra Pradesh dapat ditingkatkan sampai 15%, kacang tanah 26%, sedangkan kapas 10%.
Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)
Belajar dari penanganan pencemaran Sungai Citarum di Jawa Barat, limbah pertanian ternyata juga penyumbang polusi yang dialirkan menuju ke laut.
Oleh karena itu ZBNF menjadi perhatian Menko Maritim. Karena dengan dikuranginya penggunaan zat kimia dalam pertanian, maka polusi ke laut juga dapat dikurangi.
Hal ini sejalan dengan SDG nomor 14 yang berbunyi, “Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development” (Pemanfaatan laut, samudera dan sumber daya kelautan yang lestari dan berkelanjutan untuk pengembangan berkelanjutan).
Dengan demikian, perairan yang bersih merupakan keniscayaan yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Demikian rilis yang disampaikan ke redaksi bakaba.co oleh Biro Informasi dan Hukum Kemenko Bidang Kemaritiman.
brn | bkb