Komisi 3 DPRD Agam Minta Proyek Dam yang Runtuh Dihentikan

redaksi bakaba

“Baru kini saya mendengar kontraktor meruntuhkan sendiri pekerjaan yang sudah hampir selesai dia kerjakan,” kata Feri Adrianto.

Komisi 3 DPRD Agam turun ke lokasi proyek dam tebing yang runtuh di Nagari Padang Tarok, Baso. foto Ken
Komisi 3 DPRD Agam turun ke lokasi proyek dam tebing yang runtuh di Nagari Padang Tarok, Baso. foto Ken

bakaba.co | Agam | Runtuhnya pasangan dam dinding tebing di SDN 28 Padang Tarok, Baso, tanpa adanya gempa atau bencana alam membuat Komisi 3 DPRD Agam yang membidangi pembangunan, turun ke lokasi proyek, Sabtu, 3 September 2022.

Anggota Komisi 3 DPRD Agam yang turun ke Padang Tarok terdiri dari Drs. Feri Adrianto, Drs. Ais Bakri dan Doddi, ST. Secara langsung anggota Komisi 3 mencermati kondisi proyek, meminta keterangan dari rekanan/kontraktor, konsultan perencana, pengawas, pejabat Dinas Pendidikan dan para tukang yang terkait pekerjaan.

Salah satu fakta krusial diperoleh, di mana pelaksanaan proyek tidak didampingi Konsultan Pengawas dari awal/mulai pekerjaan dilakukan CV. Excellent sebagai rekanan/kontraktor.

Dari berbagai fakta, data dan informasi yang diperoleh terkait runtuhnya proyek dam tersebut, Komisi 3 meminta pekerjaan dihentikan dulu. “Komisi tiga akan segera melakukan rapat khusus, terkait amburadulnya pengerjaan proyek. Pekerjaan ini tolong dihentikan dulu, jangan diteruskan sampai hasil evaluasi Komisi Tiga DPRD keluar.”

Pernyataan itu disampaikan Doddi, ST, mewakili anggota Komisi 3 sebagai kesimpulan awal temuan lapangan di hadapan para pihak terkait amburadulnya pengerjaan proyek Dam Dinding Tebing SDN 28 Padang Tarok.

Menurut Doddi, beberapa kemungkinan bisa dihasilkan dari rapat evaluasi Komisi 3 di bidang pembangunan. Pertama, diterbitkannya rekomendasi terkait tertib administrasi yang ditujukan kepada dinas terkait. Kedua, rekomendasi mengganti Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Pelaksana Proyek/Rekanan. Tiga, merekomendasikan rekanan yang dianggap nakal agar dimasukkan ke dalam daftar hitam (black list). Empat, jika perlu dibuat Pansus, Panitia Khusus yang akan melakukan evaluasi secara komprehensif.

Mendengar Komisi 3 DPRD Agam menegaskan agar proyek dihentikan, rekanan/kontraktor CV. Excellent Ibnu Sakdi menyampaikan keberatannya. Ibnu memberikan berbagai alasan. Mulai dari waktu kontraknya yang mepet tinggal kurang tiga pekan, sampai alasan potensi terjadinya longsor tanah yang terganga tanpa penahan. Anggota Komisi 3 menolak, tidak bisa menerima berbagai alasan Direktur CV. Excellent. Proyek tetap dihentikan, sampai keluarnya hasil rapat khusus dewan Komisi Tiga.

Sekretaris Dinas Pendidikan Agam Ardianti, SE, MM., yang hadir di lokasi proyek waktu Komisi 3 turun mendukung agar proyek dam yang runtuh dihentikan dulu. Ardianti mengatakan, dia berharap pembangunan dam dinding tebing dikerjakan dengan kualitas maksimal agar bisa dinikmati masyarakat dan tidak membahayakan.

“Mengingat waktu kontrak kerja yang tersisa semakin sempit, kami akan segera tindaklanjuti dan koordinasikan sesuai dengan arahan yang sudah disampaikan bapak-bapak dewan kita yang tergabung di Komisi Tiga tadi,” kata Ardianti.

Mendadak Runtuh

Proyek pembangunan dam tebing SDN 28 Selasa Tangah, Nagari Padang Tarok, Baso, Agam, tanpa ada gempa atau faktor alam lainnya, tiba-tiba runtuh pada 31 Agustus 2022. Proyek PL (penunjukan langsung) kepada kontraktor CV. Excellent bernilai Rp199,074 juta. Masa kerja 90 hari kalender, dari 24 Juni 2022 sampai 21 September 2022.

Proyek tersebut diketahui dikerjakan tanpa didampingi Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas proyek dari awal. Seperti pengakuan Konsultan Perencana kepada bakaba.co, SK sebagai Pengawas Proyek dan Konsultan Perencana baru terbit 5 Agustus 2022. Sementara proyek sudah dikerjakan kontraktor/rekanan sejak 24 Juni 2022.

Proyek Drainase di Nagari Lasi, yang runtuh sepanjang 60 m.
Anggota DPRD Agam meninjau Proyek Drainase di Nagari Lasi, yang runtuh sepanjang 60 m. foto Ken

Kepala Dinas Pendidikan Agam Drs. Isra, M.Pd., yang diwawancarai bakaba.co mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada perusahaan, rekanan CV. Excellent untuk memperbaiki semua pekerjaan dalam sisa waktu yang masih tersisa sebelum PHO, sebelum waktu penyerahan proyek.

“Runtuhnya pasangan dam dinding yang sudah dikerjakan tidak ada kerugian bagi pihak Dinas Pendidikan dan pihak sekolah. Proyek itu belum jatuh tempo, belum PHO dan belum ada bobot yang dibayarkan kepada kontraktor pelaksana,” ujar Isra kepada bakaba.co.

Informasi Mengagetkan

Selama Komisi 3 di lokasi proyek dam dinding tebing SDN 28 Padang Tarok yang runtuh, menerima informasi dan pengakuan yang menarik dan mengagetkan.

Terkait keberadaan Konsultan Pengawas berdasarkan pengakuan langsung Pengawas, surat perintah kerja Pengawas baru dikeluarkan tanggal 5 Agustus 2022. Sementara CV. Excellent sebagai Pelaksana/Rekanan sudah menerima surat perintah kerja jauh hari yakni 24 Juni 2022.

Selain itu, bekas material runtuhan yang ditemukan berserakan di lokasi mencurigakan anggota Komisi 3 Feri Adrianto. Sambil menunjuk material yang dicurigai, Feri Andrianto menanyakan kepada Pengawas Proyek: “Pengawas, tadi pelaksana mangecek’an aduak’an satu-ampek. Iko aduak’annyo satu bara ko, perkiraannyo bara sabananyo? [Pengawasan, tadi dikatakan adukan satu-empat. Ini diaduk satu banding berapa, perkiraannya berapa yang benar?]”

Baca juga: Kerja Proyek Dam Tebing Tanpa Pengawas, Runtuh

“Nan jaleh ndak satu-ampek doh pak, lai satu-sapuluah mungkin, Pak [Yang jelas bukan satu-empat Pak, mungkin ada satu-sepuluh, Pak],” jawab Pengawas Proyek.

Terkait runtuhnya pasangan dam, Ibnu Sakdi membuat pernyataan yang sempat membuat anggota Komisi 3 terkejut. Kata Ibnu di hadapan tiga orang anggota Komisi 3, bahwa pasangan dam dinding tebing itu bukan runtuh tapi sengaja dia runtuhkan.

“Baru kini saya mendengar kontraktor meruntuhkan sendiri pekerjaan yang sudah hampir selesai dia kerjakan,” kata Feri Adrianto.

Ibnu Sakdi beralasan, dia meruntuhkan karena setelah dam dinding tebing hampir selesai terpasang, terjadi patahan di bagian tengah.

“Nah, itu yang jadi masalah, kenapa terjadi patahan, kerja sesuai apa tidak dengan perencanaan, dan lagi semua tindakan kan harus berdasarkan hasil evaluasi Konsultan Pengawas dan Perencana,” ujar Feri Adrianto yang membuat Ibnu Sakdi terdiam.

Terkait kontraktor/rekanan pelaksana proyek dam di SDN 28 Padang Tarok yang runtuh, diketahui mendapatkan proyek PL (Penunjukan Langsung) 5 buah proyek pisik dalam tahun 2022. Dan satu proyek didapatkan melalui lelang. Banyaknya CV. Excellent mendapatkan proyek yang dibiayai APBD Agam itu Ais Bakri, anggota Komisi 3 langsung mengonfirmasi kepada Direktur CV. Excellent Ibnu Sakdi.

“Kabarnya perusahaan Ibnu banyak menguasai proyek, berapa jumlah proyek yang didapatkan tahun ini,” tanya Ais Bakri kepada Ibnu Sakdi.

“Ada lima proyek penunjukan langsung, satu proyek didapatkan dengan ikut lelang,” jawab Ibnu Sakdi.

“Kok bisa dapat begitu banyak,” tanya Ais Bakri lagi.

“Biasa, itu hal yang biasalah, saya kan bagian tim sukses Bupati Agam yang sekarang,” ujar Ibnu Sakdi santai.

Tinjau Proyek Lain

Selain meninjau proyek dam runtuh di Padang Tarok, Komisi 3 DPRD Agam melanjutkan kegiatan pengawasan ke Kecamatan Candung. Komisi 3 memeriksa progres pembangunan Drainase di Nagari Lasi. Di lokasi proyek Drainase ditemukan pekerjaan yang juga runtuh sepanjang 60 meter. Dalam analisa sementara Komisi 3 diduga ada pelanggaran bestek, kualitas dan perencanaan.

Komisi 3 meninjau proyek jembatan di Nagari Kubang Putiah yang berhenti kerja karena bahan belum datang.
Komisi 3 meninjau proyek jembatan di Nagari Kubang Putiah yang berhenti kerja karena bahan belum datang. foto Ken

Komisi 3 juga meninjau proyek pembangunan jembatan jembatan di Kecamatan Banuhampu. Ditemukan pembangunan Jembatan Ngarai Rakik yang berlokasi di Nagari Kubang Putiah itu pekerjaan sedang terhenti. Menurut keterangan rekanan, proyek berhenti karena greeger atau plat besi yang dipesan dari Jakarta belum sampai ke lokasi proyek. Pesanan itu akan sampai pada pertengahan September ini.

| Ken | bakaba

Next Post

Pagelaran Karya Tari, Mengenang Gusmiati Suid

“Prestasi seperti itu sangat layak diapresiasi. Walau tidak heran, saya masih kagum sekaligus kaget karena Sumbar memang rahim seniman kelas dunia,” komentar Hidayat, anggota DPRD Sumbar.
Momen anggota salah sanggar sedang latihan tari karya Gusmiati Suid foto ist.

bakaba terkait