Berita

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Diminta Tobat, Konflik Internal Memanas

bakaba.co, Jakarta – Konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali mencuat ke publik. Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Rapih Herdiansyah, menyampaikan kritik keras kepada Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy atau Rommy. Dalam keterangan pers yang dirilis Sabtu (14/12/2024), Rapih menuding Rommy sebagai pihak yang bertanggung jawab atas gagalnya PPP meraih kursi DPR pada Pemilu 2024.

“Justru yang harus melakukan taubatan nasuhah adalah dia yang menggoreskan citra buruk bagi PPP. Bagaimana seorang ketua umum bermasalah dengan kasus korupsi ditangkap KPK beberapa hari menjelang pemilu,” ujar Rapih.

Dampak Kasus Korupsi Rommy terhadap Citra PPP

Menurut Rapih, kasus korupsi yang menjerat Rommy pada 2019 menjadi titik awal merosotnya kepercayaan publik terhadap PPP. “Itu yang mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap PPP menjadi menurun. Sejak itu, citra PPP rusak,” tegasnya.

Rapih juga menyoroti pernyataan-pernyataan Rommy yang dianggap kontraproduktif dan merugikan partai. “Mas Rommy harus introspeksi diri dalam-dalam,” tambahnya.

Jajaran DPP PPP Sepakat Jaga Kondusivitas

Lebih lanjut, Rapih menegaskan bahwa jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP telah sepakat menjaga kondusivitas menuju Muktamar X mendatang. Ia berharap tidak ada lagi konflik yang berlarut-larut di tubuh partai.

“Kami pengurus DPP sepakat untuk menjaga muktamar ke depan tidak menyisakan konflik lagi. Tidak dipecah belah lagi,” ujar Rapih.

Baca juga: Sengkarut Korupsi Politik

Rommy Serukan Tobat Massal di PPP

Di sisi lain, Rommy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP sebelumnya menyerukan seluruh jajaran DPP PPP untuk melakukan tobat nasuhah atas kegagalan partai dalam Pemilu 2024. “Ketika saya menyampaikan seruan untuk ‘taubatan nasuhah’, itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti, PPP tidak masuk ke Senayan,” kata Rommy.

Muktamar X PPP dan Pergantian Kepemimpinan

PPP saat ini tengah mempersiapkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) untuk menentukan jadwal Muktamar X. Agenda ini bertujuan memilih struktur kepemimpinan baru bagi partai Ka’bah. Rommy menyebut sejumlah nama potensial yang akan maju sebagai calon ketua umum, di antaranya Sandiaga Uno, Taj Yasin, Saifullah Yusuf, dan Dudung Abdurachman.

Dengan dinamika ini, Muktamar X diharapkan menjadi momentum bagi PPP untuk memperbaiki citra dan mengembalikan kepercayaan publik. Namun, konflik internal yang mencuat dapat menjadi tantangan besar menuju konsolidasi partai.

rst | bkb

redaksi bakaba

Share
Published by
redaksi bakaba

Recent Posts

KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi LPEI Rp900 Miliar

KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…

7 bulan ago

Erick Thohir Bahas Korupsi Pertamina dengan Jaksa Agung

“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…

7 bulan ago

DKPP Pecat Empat Komisioner KPU Banjarbaru, Kalsel Ambil Alih PSU

“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…

7 bulan ago

Pertemuan Trump-Zelensky Berubah Tegang, Picu Kemarahan Trump

Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”

7 bulan ago

Deddy Sitorus Tuntut KPU Daerah Dipecat Gegara PSU

"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.

7 bulan ago

Kejati Jakarta Ungkap Penyelewengan Rp 11,5 Miliar oleh Jaksa AZ

"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…

7 bulan ago