bakaba.co | Agam | Salareh Aia | Virus Corona: Covid-19 yang tak terlihat mata telanjang bisa diabaikan masyarakat dengan perilaku acuh tak acuh terhadap kehadiran Covid-19 yang mengancam.
“Mengantisipasi agar sikap skeptis masyarakat terhadap Covid-19 tidak terjadi, kami memulai langkah dengan edukasi. Masyarakat diedukasi dengan serius.”
Iron Maria Edi, Walinagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam menyatakan itu di awal percakapan tentang mengantisipasi Covid-19 dengan bakaba.co, Senin malam, 26 Mei 2020.
Awal Maret dinyatakan pemerintah, Covid-19 harus diwaspadai. Pemda Agam mulai mengekspos, bahwa nagari dijadikan sebagai garda terdepan untuk mengantisipasi Covid-19. Bagaimana dan apa yang harus dilakukan?
Nagari Salareh Aia, satu dari 82 nagari di Agam, kemudian membentuk Tim Relawan Covid-19. Dari awal niniak mamak, cadiak pandai dan alim ulama nagari ikut serta memikirkan dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga nagari agar tidak masuknya virus Covid-19.
Tim Relawan Nagari dibentuk. Kepala jorong dan semua anggota tim relawan nagari, dibekali informasi tentang Covid-19. Kemudian, tim turun dari rumah ke rumah. Tim relawan melakukan edukasi, menyampaikan langsung informasi ke rumah warga tentang bahaya virus Covid-19.
“Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari virus. Leaflet, bahan informasi tertulis tentang Covid-19 juga disebarkan ke masyarakat,” papar Iron Maria Edi.
Langkah utama mengedukasi masyarakat yang dilakukan di Nagari Salareh Aia menurut Iron Maria Edi untuk menciptakan ketahanan keluarga. “Kami memahami pentingnya ketahanan di tingkat keluarga. Dengan memahami Covid-19 secara baik, masyarakat lebih siap dan sadar dalam menjaga diri dan keluarga,” kata Walinagari yang sudah menjabat dua periode.
Setelah itu, langkah di ruang publik, dilakukan penyemprotan disinfektan. Titik dan tempat rawan Covid-19 menempel disemprot. Kantor-kantor, sekolah-sekolah, mesjid dan fasilitas publik lainnya disterilkan. Masyarakat juga ditunjukkan cara membuat disinfektan. “Nagari meminta warga ikut melakukan sendiri membuat disinfektan dan menyemprot sendiri lingkungan rumah. Kita lakukan bersama secara partisipatif, karena tidak mungkin semua dilakukan tim relawan,” kata Iron.
Nagari Luas
Nagari Salareh Aia di Kecamatan Palembayan, Agam, terluas wilayahnya, terbanyak penduduknya. Nagari seluas 90 km2 itu dihuni 16.000-an jiwa orang atau 3.700 KK. Masyarakat Salareh Aia dengan mata pencaharian dominan sebagai petani dan pekebun. Di nagari ini juga banyak penduduk jadi pegawai swasta karena di sini kebun sawit luas, ada pabrik minyak sawit juga.
“Saya menyadari, nagari ini sudah mulai jadi nagari industri, tidak mudah membangun kesepahaman dalam mengantisipasi Covid-19,” kata Iron.
Baca juga: Kearifan Lokal Minangkabau dalam Perspektif Kemodernan
Nagari Salareh Aia secara adat dan struktur sosial memiliki dua langgam, 9 buah luak, 63 kaum, dan ada 7 suku. Tahun lalu Salareh Aia dimekarkan menjadi 4 nagari: tiga nagari baru (tahap persiapan) dan induk. Tiga nagari pemekaran: Salareh Aia Timur, Barat dan Salareh Aia Utara. Tiga nagari persiapan sudah diresmikan, masih berada di bawah Nagari Salareh Aia sebagai induk dengan masa transisi tiga tahun.
“Dengan ada perangkat di tiga nagari persiapan, tim relawan Covid-19 yang dibentuk jumlahnya cukup banyak. Dalam program awal, mengedukasi masyarakat bisa dilakukan cepat,” kata Iron Maria Edi.
Perantau Dihimbau
Peran tokoh adat, niniak mamak yang ada di setiap kaum di Nagari Salareh Aia begitu penting. Ketua Bamus Salareh Aia juga tokoh pemangku adat.
Ketika di nagari lain anak nagarinya pada pulang kampung, di nagari ini boleh dikata tidak ada perantau yang pulang. Bahkan menjelang lebaran tahun ini tetap di rantau.
“Bertahannya perantau di rantau, itu berkat permintaan niniak mamak kaum. Walinagari, juga tim menyampaikan ke perantau melalui media sosial himbauan itu,” kata Iron.
Setelah menjalani waktu tiga bulan situasi dan virus Covid-19, Nagari bisa menjalankan berbagai aturan terkait pencegahan Covid-19. “Insya Allah, tidak ada kasus positif warga yang terpapar Covid-19,” ujar Iron, dan berharap keadaan itu terus bertahan.
Dalam tahap menghadapi masyarakat yang terpengaruh akibat Covid-19, Iron Maria Edi dan tokoh masyarakat belum merumuskan langkah strategis. Saat ini waktu dan tenaga tim relawan dan semua pihak yang terlibat mengantisipasi Covid-19, sedang mengurus bantuan bagi warga. Nagari Salareh Aia warganya, selain dapat bantuan program PKH yang sudah ada selama ini, juga ada beberapa program bantuan sosial. BLT dari propinsi ada 300 KK yang dapat, 360 KK BLT program Kemensos, 237 KK BLT Desa. Juga sedang ada BLT dari dana APBD kabupaten yang sedang diproses.
“Semua program dan kerja ada di sini, di nagari. Seperti disebut bupati, basis terdepan mengantisipasi virus Covid-19 nagari. Begitulah,” kata Iron Maria Edi.
~ asraferi Sabri/bakaba