Sosial Seni Budaya

“Karambiak” si Kecil yang Mematikan dari Minang

bakaba.co ~ Gerakan kedua tangan pria itu begitu cepat dan bertenaga, diiringi langkah kaki yang lincah. Bagi mata yang jeli, gerakan yang fokus ke tangan itu terlihat bagai sepasang kaki depan harimau yang sedang berkelahi. Ketika pria itu menutup gerakan, lalu dia menjura, dua telapak tangannya berhimpitan di depan wajah. Dan di antara himpitan telapak tangan pria itu, terselip ‘karambiak’ sejenis senjata kecil.

Pria yang sedang bersilat dengan latar belakang dinding tebing Ngarai Sianok, itu terkenal sebagai aktor film laga yang sedang naik daun. Iko Uwais, namanya. Dia memperagakan senjata andalannya dalam film laga ‘Merantau’. Senjata berupa pisau kecil itu adalah Karambiak atau Kurambiak. Sekarang lebih dikenal dengan nama baru; Kerambit.

“Pedang butuh tenaga dan waktu lebih lama sampai ke lawan ketika digunakan dalam perkelahian. Senjata kecil sebenarnya lebih berbahaya dibanding senjata besar. Seperti Kerambit ini, ringan dan cepat,” cerita Iko Uwais dalam suatu acara teve swasta.   

Pisau kecil, berbentuk melengkung, tidak terlihat mencolok di telapak tangan ketika digenggam, dikenal dengan nama Karambiak, juga ada yang menamai Kurambiak tergantung dialek lokal diberbagai daerah yang ada di Ranah Minangkabau.  Setelah dikenal secara luas, sampai ke luar negeri, lebih umum disebut dengan nama Kerambit.

Dari penelusuran literatur, Kerambit berasal dari Minangkabau. Berabad lalu, para perantau membawa pisau kecil berbentuk khas itu ke tanah rantau. Kerambit menyebar, tidak hanya ke tanah Jawa, juga ke Semenanjung Melayu sampai ke belahan dunia lain di mana si-Minang merantau.

Dalam perkembangannya, Kerambit tersebar ke Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina dan Thailand. Penyebaran Kerambit berlangsung melalui jaringan perdagangan di Asia Tenggara.

“Kerambit, ada yang bermata satu, ada yang bermata dua. Baik bermata satu atau dua, cara menggunakannya sama. Di gagang Kerambit ada lobang, di sini jari telunjuk dimasukkan sehingga tidak akan pernah lepas,” kata Iko Uwais, dikutip bakaba.co dari paparan acara di salah satu teve Jakarta.

Alat Kerja

Pada masyarakat agraris seperti di Minangkabau, berbagai alat bantu kerja di ladang atau di sawah diciptakan secara sederhana. Pada mulanya senjata yang dibuat masyarakat merupakan alat pertanian. Ada alat, misalnya ‘kuia’, digunakan untuk mengais-ngais (menguia-uai) rumput agar tanah di akar rumput rontok. Juga berfungsi untuk mengumpulkan jerami atau batang padi yang sudah tidak ada bulir padinya.

Berbeda halnya dengan Kerambit, yang dibuat dengan tujuan untuk senjata. Bentuknya dibuat khas dan unik. “Menurut cerita rakyat, bentuk Kerambit terinspirasi oleh cakar harimau, hewan yang memang banyak berkeliaran di hutan Sumatera pada masa itu,” demikian kutipan Wikipedia

Harimau yang bertarung memakai kuku atau cakar sebagai senjata, menginspirasi penciptaan Kerambit. Cakar ‘inyiak balang’ yang melengkung dijadikan ciri khas bentuk Kerambit.

Dari beragam jenis senjata, Kerambit dikenal sebagai senjata berbahaya. Tidak hanya digunakan menyayat tapi juga sangat efektif merobek anggota tubuh lawan. Dahsyatnya, Kerambit bisa bekerja cepat, dan tidak terduga.

Asal mula

Dalam catatan buku di Eropa, ada sejarahwan mencatat, pasukan atau tentara di Indonesia dibekali senjata berupa keris. Selain keris yang diselipkan di pinggang, juga ada tombak di tangan mereka. Satu lagi senjata yang tidak mencolok, pisau kecil; Kerambit. Senjata kecil itu digunakan ketika keris dan tombak sudah lepas atau hilang dalam perkelahian. Kerambit jadi tumpuan terakhir untuk membunuh lawan.

Perkelahian dengan senjata Kerambit butuh nyali, karena bertarung dalam jarak pendek, atau dekat. Prajurit Bugis. Sulawesi dikenal ahli juga memakai kerambit. Tetapi, “Para pendekar silat Minang, terutama yang beraliran silat harimau sangat mahir menggunakan Kerambit,” tulis Wikipedia

Sejak Padri

Kerambit, si kecil yang mematikan ini sudah dijadikan senjata khas dalam aliran “silek harimau‘ () di Minangkabau. Kerambit, menurut catatan Asian Journal British, sudah ada dan digunakan di Minangkabau sejak tahun 1827. Tahun-tahun itu di Minangkabau sedang terjadi peperangan melawan Belanda, yang dikenal dengan Perang Padri.

Pada tahun 1970an, di Minangkabau aktivitas seni bela diri terlihat cukup semarak. Kebiasaan berlatih silat yang diam-diam dan tersembunyi, mulai dibuka di ruang umum. Berbagai aliran seni bela diri muncul. Tetapi silat tradisional Minangkabau, aliran ‘silek-tuo’ tetap penuh rahasia dan unik cara mewariskannya. 

Senjata khas Minangkabau ini, tahun 2005 ada dua perusahaan di Amerika yakni Emerson Knives dan Strider Knives, yang memproduksi Kerambit secara besar-besaran. Wikipedia menulis, pelopor penggunaan Kerambit di Negeri Paman Sam itu bernama Steve Tarani. Dia belajar Kerambit dan dasar dari silat Cimande. 

Di Amerika, konon, Kerambit begitu populer, dengan banyak varian, dan jadi senjata wajib tentara Amerika, US Marshal. Sementara di Minangkabau, Karambiak alias Kerambit jadi kebanggaan saja..

asraferi sabri | bakaba

redaksi bakaba

Share
Published by
redaksi bakaba
Tags: asal usul Kerambit dari Minangkabauasal usul kerambit Minangkabaubagaimana kerambit menjadi populer di Amerikabentuk Kerambit terinspirasi cakar harimaucakar harimaucara membuat kerambit tradisional Minangkabaucara menggunakan Kerambit dalam silek Minangkabaucara penggunaan kerambit dalam silatfungsi Kerambit dalam bela dirifungsi kerambit dalam pertempuranIko UwaisIko Uwais dan seni bela diriinspirasi kerambit dari cakar harimau Sumatrakarambiakkeahlian menggunakan kerambit dalam silek tuoKerambitkerambit cakar harimau Minangkabaukerambit dalam Perang Padrikerambit dalam sejarah seni bela diri Asiakerambit di silat Cimandekerambit populer di Amerikakerambit senjata andalan pendekar Minangkerambit senjata bela diri tradisionalkerambit senjata kecil mematikankerambit senjata khas Minangkabaukerambit senjata multifungsi dalam pertanian dan perangkeunikan senjata tradisional Minangkeunikan silek tuo Minangkabaukurambiakkurambitpembuatan Kerambit di masa lalupengaruh budaya Minangkabau di luar negeripengaruh kerambit Minang pada seni bela diri globalpengaruh perang Padri terhadap senjata tradisionalpenggunaan Kerambit dalam Perang Padripenyebaran kerambit di Asia Tenggaraperan kerambit dalam budaya Minangkabauperan Kerambit dalam seni bela diri tradisionalPerang padriperbedaan kerambit tradisional dan modernpisaupisau kecil Minangkabaupopularitas Kerambit di Amerika Serikatproduksi kerambit modern di luar negerisejarah Kerambitsejarah kerambit dalam silat harimausejarah kerambit sebagai senjata prajurit Nusantarasejarah Kerambit senjata tradisional Minangkabauseni bela diri silek harimau Minangkabausenjata khas Minangkabausenjata pisausenjata tradisionalsenjata tradisional Minang dalam sejarahsenjata tradisional Minangkabausilatsilat harimausilat Minangkabausilek harimausilek harimau dengan senjata Kerambitsilek tuotradisi silek Minang dalam mempertahankan warisan budaya

Recent Posts

KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi LPEI Rp900 Miliar

KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…

6 bulan ago

Erick Thohir Bahas Korupsi Pertamina dengan Jaksa Agung

“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…

6 bulan ago

DKPP Pecat Empat Komisioner KPU Banjarbaru, Kalsel Ambil Alih PSU

“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…

6 bulan ago

Pertemuan Trump-Zelensky Berubah Tegang, Picu Kemarahan Trump

Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”

6 bulan ago

Deddy Sitorus Tuntut KPU Daerah Dipecat Gegara PSU

"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.

6 bulan ago

Kejati Jakarta Ungkap Penyelewengan Rp 11,5 Miliar oleh Jaksa AZ

"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…

6 bulan ago