Menara "Jam Gadang" Big Ben, London by MikePhotos @Pixabay
bakaba.co, LONDON – Menara “jam gadang” ikonik di Istana Westminster, “Big Ben,” akan berhenti berdentang untuk pertama kalinya dalam sejarah panjangnya. Periode ini akan berlangsung hingga tahun 2021, menjadi waktu terlama menara ini tidak mengeluarkan suara dentangan selama 157 tahun terakhir.
Proyek pemugaran besar sedang dilakukan pada Menara Elizabeth, lokasi di mana “Jam Gadang London” berada. Proyek ini diperkirakan memakan waktu hingga empat tahun. Selama proses renovasi, lonceng seberat 13,7 ton yang biasanya berdentang setiap jam akan dihentikan sementara.
Menurut Steve Jaggs, petugas penjaga menara, penghentian ini dilakukan untuk melindungi pendengaran para pekerja yang terlibat dalam pekerjaan konservasi. “Dengan dentangan mencapai 118 desibel, setara dengan suara pesawat jet lepas landas, tentu membahayakan keselamatan pendengaran para pekerja,” jelas Jaggs.
Big Ben, yang mulai berdentang sejak tahun 1859, sebelumnya telah melalui beberapa kali pemugaran besar. Pada tahun 1983 dan 2007, perawatan serupa juga dilakukan. Sebelum itu, lonceng ini sempat dihentikan beberapa kali selama Perang Dunia II ketika menara selamat dari serangan udara Nazi Jerman.
Renovasi saat ini bertujuan untuk memastikan lonceng dan mekanisme jam tetap berfungsi optimal dalam jangka panjang. “Proyek ini akan melestarikan warisan insinyur era Victoria dan mempertahankan simbol penyemangat rakyat Inggris,” tambah Jaggs.
Big Ben terakhir berdentang pada pukul 12 siang, 21 Agustus 2017. Meski begitu, jam ini akan tetap dihidupkan kembali pada acara-acara penting kenegaraan. Suara dentangannya yang khas akan kembali terdengar saat perayaan nasional dan momen bersejarah lainnya.
Menara Elizabeth dan Big Ben terus menjadi simbol keagungan dan penyemangat bagi rakyat Inggris. Proyek ini diharapkan tidak hanya melestarikan simbol ikonik tersebut tetapi juga memberikan penghormatan pada sejarah panjangnya sebagai karya teknik luar biasa dari era Victoria.
lgi | bkb
KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…
“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…
“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…
Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”
"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.
"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…