Pengambilan keputusan atau kebijakan adalah dua unsur yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, terutama bagi para pimpinan dan manajer.
Eksistensi dari seorang pimpinan dalam kepemimpinannya dapat dilihat dari berbagai bentuk keputusan-keputusan yang diambilnya.
Seorang pimpinan yang efektif adalah pimpinan yang mampu membuat kebijakan dan mengambil keputusan yang relevan.
Pengambilan keputusan atau Decision Making yaitu proses pemikiran dalam pemulihan dari beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai atau tujuan individu untuk mendapatkan hasil atau solusi tentang prediksi ke depan.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi atau sering dikenal Information And Communication Technology (ICT), khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih berkualitas, akurat, dan tepat waktu.
Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan ICT untuk menjalankan berbagai aktivitas secara elektronis. Para pemimpin di dalam berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan lebih mudah untuk menganalisis kerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan ICT yang tersedia.
Pendapat Simon dalam Budi (2003:75) menjelaskan , ada empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan, yaitu: (1) Intelligence, (2) Design, (3) Choice, (4) Implementation.
Intelligent adalah tahap pemahaman di mana pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi permasalahan dengan proses penelusuran dan pendektesian dari lingkup problematika serta pengenalan masalah. Di tahap ini peran ICT dapat mendukung penemuan masalah, kebutuhan, maupun kesempatan melalui kemudahan penyajian data atau informasi yang dibutuhkan.
Pada tahap Design, di tahap ini sering disebut juga tahap perancangan di mana proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang dapat diambil. Di sini peran ICT dapat menjadi salah satu alternatif cara memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, maupun memanfaatkan kesempatan, selain dapat pula menjadi pembanding antar berbagai metode yang ada.
Sementara itu jika melihat pada tahap Choice (pemilihan), di sini akan terlihat bagaimana cara pemilihan terhadap berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap ini ICT dapat dalam menentukan suatu pilihan.
Selanjutnya tahap Implementation adalah tahap di mana penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan. Peran ICT di sini dapat menjadi pelengkap bahkan sarana utama dalam menjalankan suatu keputusan.
Perkembangan ICT yang sangat pesat telah memberi pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, terutama pada aspek pendidikan. Pemanfaatan ICT untuk pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk sesuai fungsinya dalam pendidikan. Terlebih lagi sekarang Indonesia diserang oleh Coronavirus Disease (Covid-19) yang membuat pemerintah mengambil keputusan untuk melaksanakan social distancing dan physical distancing guna mencegah penularan virus yang semakin meluas.
Masuknya pandemi ini ke Indonesia menjadikan sebuah tantangan baru bagi para pemimpin di sekolah yaitu kepala sekolah untuk menciptakan pembelajaran agar tetap berlangsung sebagaimana mestinya walaupun harus dengan ketentuan social distancing dan physical distancing.
Baca juga: Supervisi Akademik di Masa Pandemi Covid-19
Setiap kepala sekolah berinovasi untuk melaksanakan pembelajaran yang aman bagi para pendidik dan peserta didik di tengah kepungan pandemi, sesuai dengan keputusan pemerintah yang menganjurkan untuk pembelajaran daring (Dalam Jaringan).
Dengan banyak pertimbangan terkait pembelajaran jarak jauh yang ditimbulkan oleh pandemi ini, kepala sekolah harus mendesain, memilih pembelajaran jarak jauh yang mempermudah para tenaga pendidik dan pendidiknya untuk mencapai tujuan setiap mata pelajaran dengan bantuan kemajuan ICT.
Dalam kondisi pandemi tersebut, kepala sekolah selaku leader di sekolah harus mengambil sebuah keputusan terkait dengan kondisi lingkungan yang mewajibkan untuk menjaga jarak aman, di mana sistem pembelajaran yang digunakan dengan memanfaatkan kemajuan ICT seperti perangkat personal computer (PC) atau laptop, gadget, dan handphone yang terhubung dengan koneksi jaringan internet, agar proses pembelajaran tetap berlangsung dan tidak terhalang oleh jarak dan waktu.
Pendidik dapat melakukan proses pembelajaran bersama peserta didik di waktu yang sama dengan menggunakan grup di media sosial seperti Telegram, WhatsApp (WA), Instagram, Aplikasi Zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dengan demikian kepala sekolah dapat mengontrol dan memastikan bahwa tenaga pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
Oleh sebab itu, pembelajaran daring dengan bantuan kemajuan ICT bisa menjadi solusi dan pilihan yang paling efektif dalam pembelajaran yang diambil oleh pemerintah dan para pemimpin di sekolah. Karena pembelajaran secara online atau daring tersebut bermanfaat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, di mana ini selaras juga dengan kebijakan pemerintah yang menegaskan untuk physical distancing (menjaga jarak aman) .
| Penulis mahasiswa Pascasarjana IAIN Batusangkar
| Ilustrasi ICT Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay