rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi, pilgub DKI, foto courtesy KPU DKI
Jakarta, Bakaba.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi, pilgub DKI , Sabtu (7/12/2024), di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, tampil sebagai pemenang di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Di Jakarta Utara, pasangan Pramono Anung-Rano Karno mengungguli dua pasangan lainnya dengan perolehan 328.486 suara. Posisi kedua ditempati pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan 261.463 suara, sementara pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana berada di posisi terakhir dengan 77.026 suara.
Total pengguna hak pilih di Jakarta Utara tercatat sebanyak 712.367 pemilih, terdiri dari 666.975 suara sah dan 45.392 suara tidak sah.
Baca juga: Pilkada Jakarta: Pasangan Pramono Anung – Rano Karno Diprediksi Menang Satu Putaran
Di Jakarta Timur, dominasi Pramono-Rano semakin kuat dengan perolehan suara sebanyak 635.170. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono kembali berada di posisi kedua dengan 535.613 suara, sementara Dharma-Kun meraih 136.935 suara.
Jumlah total pemilih di wilayah ini mencapai 1.425.834, dengan rincian 1.307.718 suara sah dan 118.116 suara tidak sah.
Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata, memimpin jalannya rapat pleno tersebut. Wahyu memastikan semua data telah sesuai setelah mendapatkan persetujuan dari para saksi masing-masing pasangan calon.
“Cocok ya? Dengan ini saya nyatakan sah,” ujar Wahyu setelah mengesahkan hasil rekapitulasi.
Berikut rincian perolehan suara Pilgub DKI Jakarta untuk wilayah Jakarta Utara:
Untuk wilayah Jakarta Timur:
rst | bkb
KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…
“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…
“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…
Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”
"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.
"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…