Hari ke-3 GKB: Nurani, Kemerdekaan dan Diskusi

redaksi bakaba

“Sejak Januari, saya mulai memroses. Beberapa kali terjadi perubahan. Karena saya ingin naskah ini tetap bisa ditonton oleh generasi sekarang,” ujar Fitriani.

bakaba.co | Padangpanjang | Hari ketiga kegiatan Gelar Karya Budaya (GKB) dalam Festival Bumi 2021 kembali ke Padangpanjang. Di Teater Arena ISI Padangpanjang akan tampil dua pementasan. Juga digelar diskusi.

Pementasan pertama menghadirkan Komunitas Seni Kuflet yang akan menampilkan ‘Kemerdekaan’. Kedua, akan tampil Teater Binggo dengan mempertunjukkan Nurani. Kedua naskah dari karya Wisran Hadi. Kedua pementasan akan tampil pada pukul 13.00 WIB dan Pukul 14.30 WIB.

“Sudah tiga versi saya menggarap Kemerdekaan. Dan semuanya dengan dramaturgi yang berbeda,” komentar sutradara Kuflet, Sulaiman Juned.

Versi pertama naskah Kemerdekaan digarap Sulaiman Juned dengan lokalitas Aceh. Garapan kedua digarap sesuai dengan kondisi naskah. Dalam penggarapan ketiga sekarang dengan ke-Minangkabau-an, kata Sulaiman.

Komunitas Ganto Gauang mementaskan naskah 'Perempuan Salah Langkah' Di STKIP PGRI Sumbar Gunuang Pangilun dalam gelaran Gelar Karya Budaya kematin (8/11). Foto: Dok. LBK)
Komunitas Ganto Gauang mementaskan naskah ‘Perempuan Salah Langkah’ Di STKIP PGRI Sumbar Gunuang Pangilun dalam gelaran Gelar Karya Budaya kematin (8/11). Foto: Dok. LBK)

Sementara Desi Fitriani menggarap naskah Nurani karya Wisran Hadi, yang disiapkan hampir setahun. “Sejak Januari, saya mulai memroses. Beberapa kali terjadi perubahan. Karena saya ingin naskah ini tetap bisa ditonton oleh generasi sekarang,” ujar Fitriani. Teater Binggo termasuk pemenang dalam Alek Teater V yang dilaksanakan Taman Budaya Sumbar September lalu.

Menurut informasi penyelenggara, usai pementasan dilangsungkan diskusi. Tampil sebagai pembicara Heru Joni Putra, moderatir Kurniasih Zaitun. Tema diskusi, selain pementasan juga akan menyinggung soal ‘Seniman dan Pandemi’.

“Ini tema yang menarik. Saya akan memulai dari situasi saat ini dan akan dikaitkan dengan pementasan,” ujar Heru.

Kegiatan Hari ke-2

Hari kedua GKB kemarin tema yang sama ditampilkan pada bimbingan teknis dan diskusi. Hadir sebagai pembicara bimtek Hidayat, SS. M.H. Anggota DPRD Sumbar tersebut mengajak peserta untuk tidak menyerah dengan keadaan. Tetap terus berkarya. Hidayat juga  mengajak mahasiswa menonton pertunjukan agar bisa mengikuti lomba esai. Banyak pertanyaan terlontar dari mahasiswa usai Hidayat memberikan materi. Setidaknya ada 7 pertanyaan dari dua alokasi waktu yang disediakan panitia.

Hidayat, SS, M.H memberikan bimbingan teknis  dengan tema "Seniman dan Pandemi' di STKIP PGRI Sumbar kemarin (8/11).  (Dok. LBK)
Hidayat, SS, M.H memberikan bimbingan teknis dengan tema “Seniman dan Pandemi’ di STKIP PGRI Sumbar kemarin (8/11). (Dok. LBK)

Sementara Yuhirman, pemateri dalam diskusi menyoal Teater Digital. Walau bukan soal baru, ia menginsyaratkan bagaimana panggung itu sudah tak terbatas. Yuhirman menyatakan, dia mulai mengimpikan teater muncul di kafe.

“Dan sebagai dokumentasi, digital menjadi tempat permanen dan abadi,” ujarnya. Materi yang dilontarkan Yuhirman mendapatkan sambutan. Setidakanya ada lima pertanyaa dari dua sesi yang disediakan.  Misalnya, ada yang menanyakan, kenapa kesenian itu asik?

GKB tinggal menyisakan dua pertunjukan yang akan berlangsung besok, 10 November. Teater Batuang Sarumpun Padang dan Teater Selembayung dari Pekanbaru akan tampil menutup rangkaian Festival Bumi 2021.

| rel/gbk

Next Post

Diskusi Teater GKB: Cara Baru Membaca Naskah Wisran

'Khusus untuk pertunjukan, Heru berpendapat kedua pementasan belum menghasilkan teater polifonik'
Adegan naskah 'Nurani' yang dipentaskan Teater Binggo Padangpanjang di Teater Arena ISI Padangpanjang kemarin (9/11). Dok. LBK