bakaba.co | Sumbar | Pandemi virus Corona: Covid-19 membuat sebagian besar kehidupan masyarakat Sumbar semakin susah. Sejak awal Maret aktivitas ekonomi terkunci. Sekarang PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan di Sumbar, sampai 5 Mei 2020. “Kita memiliki program jaring sosial. Ada tujuh program yang bisa berikan bantuan ke delapan puluh persen masyarakat Sumbar yang terkena dampak pandemi Covid-19.’
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan itu melalui pernyataan video yang dipublikasikan Biro Humas Kantor Gubernur Sumbar, Kamis, 23 April 2020.
Program Dampak Covid-19 Sumbar
Program jaring pengaman sosial di Sumbar menurut Irwan Prayitno, ada berupa bantuan sosial dari program pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Program yang sudah dan baru, kata Gubernur, pertama program PKH (program keluarga harapan). Jumlah penerima PKH Sumbar ada 178.754 KK. Kedua, program sembako yang seluruh Sumbar penerimanya sebanyak 245.870 KK.
“Program PKH dan sembako sudah berjalan selama ini. Masyarakat yang ada dalam dua program ini tetap dapat bantuan. Tetapi tidak boleh dimasukkan lagi ke program bantuan yang lain, yang baru,” Irwan Prayitno mengingatkan.
Program ketiga, dari pusat berupa Kartu Prakerja. Program ini ditujukan bagi warga Sumbar yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan tersebab pandemi Covid-19. Sumbar dapat kuota Kartu Prakerja sebanyak 74.720 orang.
“Sudah belasan ribu yang mendaftar secara online. Silakan mengisi formulir dan penuhi syaratnya secara online,” kata Irwan Prayitno.
Program bantuan sosial keempat, merupakan program Kementrian Sosial. Sumbar dapat untuk 250.000 KK. Bantuan berupa dana Rp 600.000 per KK per bulan. Diberikan untuk 3 bulan. Data untuk program ini diambil dari DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial).
Program Kementrian Desa, sebagai program kelima, Sumbar mendapat bantuan untuk 162.000 KK. Sumber dananya dari uang desa.
Pemprov Sumbar, program keenam, telah menyiapkan anggaran bantuan langsung tunai dari APBD 2020 sebesar Rp 600.000 per KK per bulan untuk bantuan selama 3 bulan.
Program ketujuh, berupa Pemda kota dan kabupaten dalam bentuk sembako. Ada yang berasal dari provinsi dan kota kabupaten sendiri,” kata Irwan Prayitno.
Baca juga: Daftar Bantuan Sosial yang Cair Desember 2024: Program PKH hingga Bantuan Beras
Dengan program tersebut kata Gubernur, jika ditotalkan dari penduduk Sumbar yang jumlahnya 1.619.000 KK, diperkirakan bisa dicover, diberi bantuan sebanyak 1,3 juta KK penduduk Sumbar.
Masyarakat Sumbar yang bisa kena dampak dari masalah virus Covid-19 tapi tidak masuk dalam program bantuan, ada ratusan ribu KK.
Mereka kata Irwan Prayitno adalah pegawai negeri, TNI, Polri dan pensiunan, di Sumbar jumlahnya ada
134.668 KK.
“Masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi seperti pengusaha, pedagang yang juga terkena dampak Covid-19 tapi masih memiliki dana yang cukup, itu jumlahnya puluhan ribu juga. Tentu tidak masuk dalam data yang dibantu dalam program jaring sosial,” ujar Irwan Prayitno.
Data Secara Cermat
Untuk berjalan baiknya bantuan kepada masyarakat akibat virus Covid-19 ini Gubernur Irwan Prayitno meminta, Pemda Kota dan Kabupaten melakukan pendataan yang benar. “Tidak tumpang tindih atau ganda, cermat, tepat sasaran sehingga bisa tercover bantuan yang disiapkan,” kata Irwan.
Sebelumnya mengakhiri penjelasannya Irwan mengatakan, jika masih ada juga masyarakat yang harus dibantu, tapi uang pemerintah sudah habis, Pemda akan minta dukungan dana Baznas provinsi, kota dan kabupaten. “Baznas dananya juga miliaran. Pemda juga akan minta dukungan dari perusahaan berupa dana CSR. Saya berharap semua program ini, dananya turun dengan lancar,” kata Irwan Prayitno.
aFS/bakaba